DI MASA PANDEMI COVID-19 SISWA BELAJAR DI RUMAH, EFEKTIFKAH ?

PANGANDARANNEWS.COM-Sejak wabah covid-19 melanda di Indonesia, seluruh pelajar di tanah air tidak bersekolah dan harus belajar dari rumah. Sejumlah negara termasuk Indonesia, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona (Covid-19). Salah satu langkah yang dinilai cukup efektif ialah dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Aturan tersebut, diantaranya membatasi sejumlah aktivitas di luar rumah. Tentu hal ini juga berlaku untuk kegiatan belajar mengajar yang akhirnya menutup sekolah untuk sementara waktu, sehingga siswa pun diwajibkan untuk mengikuti program Belajar dari Rumah (BDR) dengan metode pembelajaran jarak jauh berbasis online.

Untuk mereka yang berlatar belakang dari keluarga mampu secara finansial kebijakan ini tentu bukanlah masalah, tapi sebaliknya bagi siswa miskin keadaan ini ini sangat miris karena mereka tak bisa belajar dari rumah karena tak mempunyai handphone.

Di sisi lain, tidak sedikit juga yang mempertanyakan efektifitas BDR ini, karena menurut beberapa orangtua siswa, dengan metode berbasis on line dan siswa hanya menerima lembaran tugas-tugas pelajaran tentu akan berbeda jauh dengan cara tatap muka langsung.

Saat diminta komentarnya, salah seorang Kepala SD di Kecamatan Pangandaran, Amah Suryamah Ansyori, mengatakan, ada manfaat yang bisa dipetik dari kebijakan ini. Anak bisa lebih dekat dengan putra-putirnya.

“Si anak lebih banyak waktu bersama keluarga sehingga orangtua pun akan lebih mengenal karakter anak-anaknya, “ungkapnya, saat dihubungi melalui telepon celullernya. (14/5)

Amah mengatakan, bagi guru ini merupakan pengalaman pertama yang sangat berharga, mengajar dengan istem daring ternyata mengasikan juga dan menyita waktu. Karena setiap saat guru harus bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan para orangtua siswa tentang tugas-tugas yang haru dikerjakan putra-putrinya, walau sebenarnya tugas-tugas tersebut sudah sangat jelas.

Ini juga ternyata, kata Amah, menjadi pembelajaran terhadap guru-guru yang tadinya males untuk melek IT, karena sekarang harus paham dan bisa menggunakan android.

Disoal kendala bagi siswa yang tidak mempunyai handpone, Amah menuturkan, ini merupakan tugas guru datang ke rumah siswa tersebut untuk menjelaskan secara langsung kepada siswa terkait tugas-tugas yang harus dikerjakan.

“Jadi orang tua pun tidak merasa terbebani karena tidak harus membeli handpone dulu, “ucapnya.

Sementara beberapa orang guru yang ditemui PNews mengaku, hampir 3 bulan pelaksanaan program BDR, kini ada perasaan rindu suasana ruang kelas dan ingin bertemu siswa. Setiap hari bersama pada tempat yang sama tentu tidak mudah merubah kebiasaan tersebut.

“Untuk anak-anakku tetap konsentrasi dan belajar di rumah, mudah-mudahan kalian tetap semakin giat belajar dan jangan lupa berdoa, Insya Allah masalah ini akan segera berlalu dan kita akan bersama-sama lagi,”ungkapnya. (PNews)


Related

Pendidikan 2425153489844149357

Posting Komentar

emo-but-icon

item