WALAU HIDUP DI DAERAH RAWAN BENCANA WARGA PANGANDARAN HARUS CIPTAKAN HIDUP NYAMAN DAN AMAN

SIDAMULIH-Dalam kunjungan kerjan Menteri Sosial Republik Indonesia, Idrus Marham yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perlindungan Jaminan Sosial, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Harry Hikmat melantik Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata menjadi Pembina Tagana dan sekaligus Ketua Kampung Siaga di wilayah Kabupaten Pangandaran di Kampung Siaga Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran (31/7) yang merupakan daerah terjadinya bencana longsor yang menelan tiga korban meningggal, tahun 2017 lalu.
Dalam acara tersebut selain Dirjen Linjamsos, hadir juga beberapa Staf Khusus Kementerian Sosial, antara lain, Ismail Cawidu dan Husen. Sementara dari Kabupaten Pangandaran, selain buopati yang didampingi Wakil Buopati,H. Adang Hadarai, juga hadir Sekda, Mahmud, SH, MH dan jajarannya, forum komunikasi kecamatan, forum komunikasi daerah serta ratusan warga.

Dalam sambutannya, Harry Hikmat menyampaikan, yang dilantik hari ini tidak hanya Bupati saja ibu bupati pun harus menjadi ibunya para anggota Tagana di Kab Pangandaran
Dikatakan Hari, bukan kebetulan jika kampung siaga didirkan di Desa kalijati, karena desa ini merupakan pilihan bupati yang merupakan daerah bencana longsor. Dan tentunya kampung siaga ini merupakan percontohan bagi daerah lainnya, karena harus bisa meliputi beberapa desa karena di sekitarnya unjtuki melihat karakteristik teritorial

“Mudah-mudahan setelah dibentuknya Kampung Siaga di Desa Kalijati bisa menjadi contoh serta bisa memberi manfaat bagi daerah yang lainnya. “kata Hari.

Hari menambahkan, seperti yang dilihat di wilayah disini merupakan daerah perbukitan dan lembah yang menjadi perkampungan warga, tentunya ini resikonya sangat tinggi. Dan ini harus  menjadi perhatian semua, untuk itu dengan komitmen bersama-sama warga dibentuk Kampung Siaga dengan salahsatu keterianya, ada Taruna Siaga Bencana (TAGANA).

Kabupaten Pangandaran pada indek nasional merupakan peringkat ke 16 dan peringkat ke 5 tingkat Provinsi Jawa Barat sebagai daerah rawan bencana. Tapi walau pun termasuk daerah rawan bencana yang tinggi, ini tidak menjadi penghalang untuk bisa hidup tenang, aman dan nyaman.
“Maka untuk antisipasi semua ini dibutuhkan kesiapsiagaan kita semua," ucapnya.

Hari juga mengtakan, berkat komunikasi yang baik Pemkab Pangandaran dan Kementerian Sosial, tahun ini bantuan tahun ini sebesar Rp. 5,6 milyar sudah turun.

Selain meresmikan kampung bencanan dan melantik Pembina Tagana, dalam kunjungan tersebut, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Harry Hikmat  berkesempatan menyerahkan stimulan bantuan kepada Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata senikai Rp. 4.611.590.000 untuk pembuatan kampung siaga bencana, pembuatan lumbung padi siaga dan bantuan stimulan berupa bahan bangunan untuk 351 rumah yang terkena bencana serta penyerahan bantuan kepada korban bencana yang diserahkan secara simbolis.

semnetara dalam sambutannya, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, sebenarnya untuk penetapan Kampung Siaga Bencana di Pangandaran itu banyak, salahsatunya di Desa Kalijati ini.

Jeje mengatakan, Pemkab Pangandaran menargetkan hingga 2019, Kecamatan Pangandaran menjadi daerah siaga bencana karena terdapat dua daratan, daratan tinggi dan rendah di sepnajang pantai.

"Mungkin kita ada gelombang pasang, banjir dan longsor.  Dan saat ini kita sedang inventarisir dan menargetkan 2019 Pangandaran menjadi daerah siaga bencana," pungkasnya. (ANTON AS)

Related

berita 1284568881675145000

Posting Komentar

emo-but-icon

item