TAVIAN SOEKANTORO: “DI KAMPUNG KB, KUANTITAS DIKENDALIKAN DAN KUALITAS DITINGKATKAN. “

CIMERAK - Kampung Keluarga Berencana (KB) merupakan satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu. Pada wilayah tersebut terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembanguan keluarga dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.

Dalam rangka mensukseskan program Kampung KB, tanggal 30 Januari 2017 lalu, Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran menggelar kegiatan pembentukan kampung KB di Dusun Cempaka Desa Kertamukti  Kecamatan Cimerak setelah kegiatan yang sama juga dilaksanakan Dusun Cisalak Timur Desa Bunisari Kecamatan Cigugur.

Seperti diungkapkan Kabid Pengendalian penduduk Dinas KBP3A, Noor Djaman, kegiatan kampung KB dibentuk sebagai salah satu upaya penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam memberdayakan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB, terutama dalam menekan angka kelahiran, sehingga dapat mewujudkan keluarga yang berkualitas.

"Pembentukan Kampung KB harus memenuhi kriteria utama, yaitu  wilayah yang memiliki jumlah keluarga pra KS dan KS-1. “ungkap Noor Djaman.(7/2).

Ditambahkan Noor Djaman, masyarakat miskin di atas rata-rata di tingkat desa/kelurahan dimana kampung tersebut berada dan jumlah peserta KBnya di bawah rata-rata pencapaian tingkat desa/kelurahan.

Program Kampung KB ini, menurut Noor,  merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar manfaat program KB yang belakangan samar terdengar bisa lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

Kepala Desa Kertamukti, Asep Purnama mengatakan, pihaknya menyambut gembira saat diwilayahnya akan dibentuk kampung KB. Pasalnya, sampai saat ini masih banyak warga desa  yang masih jauh tertinggal.

"Kami sangat gembira di desa kami akan dibentuk kampung KB, sebenarnya masyarakat kami masih jauh dari kata sejahtera, dengan jumlah penduduk sekitar 5600 jiwa hanya ada 1600 an yang sudah memiliki rumah, masih belum seimbang" jelasnya.

Asep juga menambahkan,  kampung KB di desanya akan menitik beratkan pada tiga program. Pertama, pengendalian penduduk, dimana program ini untuk menekan angka kelahiran. Kedua,  program pendidikan, dari jumlah penduduk produktif masih tidak sebanding dengan sekolah yang ada di wilayah Desa Kerttamukti, terutama sekolah menengah atas, sehingga banyak anak usia sekolah yang tidak melanjutkan sekolah setelah tamat SMP. Dampaknya, ada yang melakukan pernikahan dini, bekerja jadi TKI dan menjadi petani penyadap nira kelapa yang semuanya sangat erat kaitannya dengan masalah ekonomi. 

Ketiga program kesehatan. Menurut Asep, masyarakat di desanya sampai hari ini masih banyak yang belum punya pasilitas sanitasi yang sehat dan memadai, terbilang masih jorok dan itu bisa menimbulkan berbagai penyakit.

Menurut Asep, pihaknya sangat berterimakasih pada Pemkab Pangandaran  melalui Dinas DKBP3A yang sudah menggelar program kampung KB di desanya, karena dengan kegiatan ini diharapkan ke depannya warga masyarakat Desa Kertamukti bisa lebih maju dan sejahtera.

"Kegiatan Kampung KB yang dilaksanakan di Desa Kertamukti sepenuhnya dibiayai APBDes. "terang Asep.

Sementara ditemui di ruang kerjnya(7/2), kepala Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran, Tavian Soekantoro, SE mengatakan, program Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas masyarakat untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas sehingga kuantitas bisa dikendalikan dan kualitas lebih ditingkatkan.

Kampung KB nantinya juga, lanjut Tavian, bisa memfasilitasi pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi KKBPK kepada masyarakat.

“Memberikan fasilitas bagi balita, keluarga tidak mampu, remaja, lansia, dan meningkatkan pengetahuan bagi remaja untuk menghindari pernikahan dini, sesk bebas juga kekerasan seksual pada anak", tandasnya. (AGE)

Related

berita 8983711522962522121

Posting Komentar

emo-but-icon

item