NANA RUHENA: “JIKA TERJADI GEMPA, JANGAN PANIK TAPI TETAP WASPADA.”

PARIGI - Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.

Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena saat ditemui di ruang kerjanya.

“Gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi,” kata Nana,(16/2).

Untuk itu, lanjut Nana, masyarakat dihimbau tidak perlu cemas, namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan mengingat gempa bumi kapan terjadi dan di mana terjadinya tidak bisa diprediksi, bahkan negara maju berteknologi canggih sekalipun tidak bisa memprediksi gempa itu.

“Bahkan negara maju seperti Amerika dan Jepang yang memiliki teknologi yang tinggi pun sampai sekarang belum ada alat yang bisa menditeksi kapan dan dimana gempa bisa terjadi, ” ujar Nana.

Lebih jauh Nana mengatakan, Indonesia merupakan kawasan dengan kondisi Tektonik yang cukup aktif di dunia dan merupakan tempat pertemuan 3 lempeng dunia dan Indonesia sendiri duduk di atas lempeng eurasia atau disebut juga lempeng Eropa Asia.

Di sisi selatan lempeng Indonesia, lanjut Nana, terdapat kawasan pertemuan lempeng dimana lempeng Indo-Australia masuk ke bawah lempeng Eurasia, masuknya lempeng Samudra (Indo-Australia) ke bawah lempeng benua (Eurasia) dalam ilmu geologi dinamakan pertemuan secara subduksi.

Pertemuan lempeng secara subduksi ini, masih lanjut Nana, telah menjadikan Indonesia sebagai kawasan yang rawan gempa bumi dan banyak terdapat gunung api.

“Saya menyarankan jika ada gempa, diusahakan jangan panik tapi tetap tenang waspa. “pungkas Nana.(AGE)

Related

berita 5129607254622243047

Posting Komentar

emo-but-icon

item