CONTRY PROGRAM MANAGER AHF GANDENG PEMDA PANGANDARAN SOSIALISASI BAHAYA AIDS

PANGANDARAN - Seperti diketahui, HIV/AIDS merupakan penyakit menular dan tergolong dalam penyakit paling mematikan di dunia dan sampai saat ini belum ditemukan obat yang mampu melawan penyakit tersebut. Jenis penyakit yang satu ini sebenarnya tidak begitu mudah penyebarannya, namun pasti akan menular melalui pertukaran darah atau cairan antar tubuh satu dengan tubuh yang lain.

Baru-baru ini, Contry Program Manager AHF Indonesia yang diketuai Riki Febrian melakukan kampanye dengan melibatkan lima mitra kerja yang konsen terhadap isu HIV AIDS diantaranya Yayasan Mata Hati Pangandaran, Perkumpulan Setia Indonesia Indramayu, Yayasan Resik Purwakarta, Yayasan Layak Jakarta, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menggelar kampanye anti AIDS bertempat di Landasan Susi Air- Pangandaran.(14/02).

Wakil Bupati Pangandaran, H.Adang Hadari, usai membuka acara tersebut dalam sambutannya menyampaikan, saat ini di Kabupaten Pangandaran sedikitnya ada 20 orang yang teridentifikasi positif HIV-AIDS. Tiga diantaranya ibu rumah tangga dan diketahui saat sedang hamil dan dipastikan suami berikut bayinya juga positif.

“Keberadaan HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, artinya dipermukaan sangat sedikit kelihatan atau terdata penderita HIV, namun sebenarnya di lingkungan masyarakat kemungkinan lebih banyak,” jelasnya.

Sebagai daerah wisata, lanjutnya, Pangandaran perlu waspada dan kegiatan tes HIV ini perlu diapresiasi oleh semua elemen. Karena sebelum seseorang diberikan diagnosis yang pasti perlu dilakukan beberapa kali tes untuk memastikannya.

Hal ini dikarenakan masa transformasi HIV cukup lama. Jadi, hasil tes pertama yang dilakukan belum tentu bisa dipercaya. Oleh karena itu tes perlu dilakukan beberapa kali untuk mereka yang merasa berisiko terinfeksi HIV.

“Jika dinyatakan positif HIV, beberapa tes harus dilakukan untuk memperhatikan perkembangan infeksi, setelah itu barulah bisa diketahui kapan harus memulai pengobatan terhadap HIV,”ujarnya.

“Saya berharap dengan gencarnya sosialisasi ini, masyarakat akan terbuka wawasannya dan sadar pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS akibat hubungan seksual beresiko seperti pada praktek prostitusi dan berganti-ganti pasangan,” pungkasnya. (AGE)

Related

berita 5082402077099047311

Posting Komentar

emo-but-icon

item