BUMDES BANTU MASYARAKAT MISKIN PEDESAAN

CIMERAK - Untuk meningkatkan perekonomian desaan, BP3APK2BPMPD Kabupaten Pangandaran melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) gencar melakukan sosialisasi Badan Usaha Milik desa (BUMDes) yang dilaksanakan di setiap desa.

Seperti diungkapkan Kabid PMD  BP3APK2BPMPD Pangandaran, Drs.Subarnas, SH,M.S.E saat ditemui disela sela rangkaian road show BUMDes bersama dari Kementrian Desa dan team leader Pendamping Desa dari Provinsi Jawa Barat di desa Legokjawa Kecamatan Cimerak beberapa hari yang lalu.

"Masalah BUMDes ini sangat urgent karena  program ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di pedesaan. “kata Barnas. (8/12).

Menurut Barnas, BUMDes hukum nya wajib dimiliki semua desa yang ada di Kabupaten Pangandaran, mengingat saat ini masyarakat desa sering dijadikan sasaran empuk para rentenir dan praktek ijon.

“Dan juga selama ini masih banyak warga desa yang hidup di bawah garis kemiskinan. " sambungnya.

Ditambahkan Subarnas, program ini mengacu pada Permendesa Nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, yang menjadi pedoman bagi daerah dan desa dalam pembentukan dan pengelolaan BUMDes.

Menurut Barnas, BUMDes sebagai badan usaha, seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa.

“Dan Alhamdulillah, saat ini sudah 50 desa dari 93 seluruh desa yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran sudah memiliki BUMDes." terangnya.

Karena itu, lanjut Subarnas, pengembangan BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di desa.

"BUMDes harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian pemerintahan desa untuk  peningkatan kesejahteraan warganya,” imbuhnya lagi.

Sementara Kepala Desa Legok jawa, Rohaman (61), mengatakan, pihaknya pada tahun 2016 sudah mulai melaksanakan program pemberdayaan masyarakat desa lewat pelatihan pelatihan untuk para penyadap nira kelapa dan para petani pandan (bahan baku untuk kerajinan), walau mereka belum siap untuk melaksanakan program pemerintah yang dikarenakan minimnya SDM mereka, tapi diharapkan melalui pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan para pengrajin dalam mengelola usahanya.

“Kami sebenarnya ingin melihat masyarakat Desa Legokjawa terbebas dari kemiskinan lewat program program yang digulirkan oleh pemerintah, minimal bisa mengurangi angka kemiskinan di desa kami"kata Rohaman.

Rohaman berharap di tahun 2017 mendatang BUMDes yang dikelola desanya bisa berjalan dengan baik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga desa sesuai dengan program pemerintah. (AGE).

Related

berita 5052109505166249251

Posting Komentar

emo-but-icon

item