INI KATA KABID P3A TENTANG ISYU PELECEHAN ANAK

PARIGI - Adanya beberapa kejadian pelecehan seksual pada anak dibawah umur, menjadi berita tidak sedap untuk DKBP3A Kabupaten Pangandaran, khususnya Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) yang terkesan kurang respek dalam menanggulangi kejadian tersebut, karena kejadian isyu itu selalu terulang dan terulang lagi.

Dan untuk mencegarh agar berita tersebut tidak meluas kemana-mana, Kabid P3A, Budi Mastoro pun  angkat bicara. Ia membantah jika rumor yang selama ini berkembang yang ditulis salah satu media, pihaknya tidak cepat tanggap. Padahal, menurutnya, kejadian sekecil apa pun di masyarakat selalu menjadi perhatinnya.
.
"Saya atas nama Dinas KBP3A sangat menyesalkan adanya rumor bahwa dinas kami tidak cepat tanggap pada masalah itu", tegasnya.(10/10)

Budi mengakui, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Pangandaran baru dikukuhkan Bupati Pangandaran tanggal 20 September 2017 lalu dengan ketuanya Ibu Ida N Wiradinata, sehingga belum mempunyai landasan hukum yang jelas baik untuk kegiatan baik sosialisasi atau kegiatan lainnya.

"Dan saya tidak mungkin melakukan kegiatan tanpa juklak-jukinis dan payung hukum yang jelas,”tegas Budi.

Budi menambahkan, rencana ke depan setelah mempunyai aturan yang tetap, P2TP2A akan membentuk gugus di tiap kecamatan yang akan memantau dan melakukan pembinaan serta melaporkan bila ada kejadian terutama yang menyangkut perempuan dan anak.

Saat ini pun, ungkap Budi lagi, dinasnya bukan tidak pernah melakukan sosialisasi, namun karena keterbatasan anggaran kegiatan sosialisasi itu terkendala.

“Jadi bukannya dinas kami tidak respek pada semua kejadian tersebut, tapi kami belum bisa berjalan karena belum adanya aturan yang mengatur kegiatan kami", pungkasnya. (AGE)

Related

berita 6095170666636749957

Posting Komentar

emo-but-icon

item