BUNTUT PEMASANGAN SPANDUK YANG DIANGGAP INTOLERAN, MUSPIKA PUN MEMBUAT SPANDUK BARU

PANGANDARAN-Buntut pemasangan sepanduk yang mengharuskan perayaan natal hanya boleh diselenggararakan di gereja, ternyata menjadfi viral di media sosial yang mengakibat sejumlah masyarakat pun angat bicara dengan bermacam-macam komentar.

Bukan hanya di Pangandaran, spanduk yang memuat tulisan cenderung disalahpahami sebagian masyarakat ini ternyata beredar hingga ke kota-kota besar lainnya, walau pemasangan spanduk tersebut tidak berlangsung lama karena dengan berbagai pertimbangan spanduk tersebut pun diturunkan petugas karena tulisannya dianggap intoleran.
Menurut Danramil Pangandaran, Mayor Ike, tindakan pemasangan spanduk tersebut maksudnya bukan untuk melarang siapapun merayakan natalan di Pangandaran, tetapi karena keteledoran akhirnya disalahpahami.

"Ini mungkin maksudnya baik, tidak boleh beribadah bagi pemeluk agama tertentu kecuali di tempatnya dan itu dilindungi," jelasnya. (22/12)

Hal senada dikatakan Kapolsek angandaran, Kompol Suyadi, pemasangan spanduk tersebut membuat suasana terkesan kurang kondusif, maka melalui msyawarah dan kesepakatan semua elemen dengan  membuat pernyataan secara terbuka untuk membuat spanduk baru.

Spanduk baru tersebut, kata Suyadi, bertemakan kondusifitas Pangandaran mengenai kebebasan beragama dan hubungan harmonis antara agama.

“Dan tentunya juga dengan jaminan keamanan bagi siapa saja yang hendak merayakan natal di Pangandaran," tuturnya.

Suyadi juga mengatan, muspika sudah sepakat ke depan perlunya kehati-hatian dalam membuat pernyataan apa pun apalagi di jaman sekarang ini, dengan kemudahan tekonologi informasi apa pun akan sangat mudah dan cepat diekspos. (HARIS F)

Related

berita 8975379170309604663

Posting Komentar

emo-but-icon

item