PESONA CURUG LUHUR CIPINAHA BELUM TERSENTUH PENATAAN SEKTOR PARIWISATA

TASIK NEWS-Pemandangan menakjubkan jika melihat dari kejauhan, Luncuran air terjun (Curug) Luhur Cipinaha yang meliuk menuruni bebatuan dengan hiasan ornamen dibawahnya menyerupai kolam alami seperti tangga berundak, sungguh sebuah pemandangan yang sangat eksotis.

Kejernihan airnya pun terlihat bening mengalir tanpa henti menuju ke bawah menyapa lengkungan bebatuan yang tak begitu luas. Perjalanannya pun tak henti pada tangga kedua,  karena air kembali melaju mengalir di dalam lingkaran yang luas, tempat berenang pengunjung. Tak henti sampai disana, liukan air bak sebuah pun bermuara di sebuah bendungan  irigasi pertanian dan melaju tanpa batas menuju walungan Cipinaha.

Salah seorang warga yang bermukim tak jauh dari lokasi Curug Luhur Cipinaha atau yang lebih familiar dikenal dengan Curug Husen, Wawan Suhandi, mengisahkan, konon menurut legenda, Curug tersebut merupakan tempat pemandian putri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran yang bernama Nyimas Malati, yang dulunya seorang penari ronggeng. Dan salah satu bukit pasir yang berjejer di lokasi curug bernama Pasir Malati, disamping bukit pasir Mongor Tengah, Pasir Panjang dan Pasir Tua.

Menurut Wawan, ada seorang warga bernama H. Rodin, pernah menemukan perhiasan di seputar lokasi curug saat mencangkul dan perhiasan tersebut diyakini milik Nyimas Putri Malati yang dipakai saat jadi penari ronggeng.

"Anehnya saat terjadi kebakaran di rumahnya, harta yang bisa diselamatkan hanya perhiasan itu, yang lainnya hangus terbakar" ungkapnya.(20/12)

Air terjun yang berlokasi tepatnya  di Sukasirna Dusun Cipinaha Desa Malatisuka Kecamatan Gunungtanjung ini sekitar tahun 2015  pernah menjadi destinasi wisata keluarga, malah pada saat itu  curug luhur cipinaha ini pernah menjadi primadona wisatawan lokal, terutama menjelang libur panjang atau Hari libur lainnya.

masih kata Wawan, Kini jumlah pengunjung yang datang ke Curug terlihat berkurang, karena wisata alam yang ada di daerahnya belum tertata dengan maksimal. Sarana infrastruktur jalan pun masih perlu dibenahi, jalan ke lokasi perlu dibuat tangga dan juga belum tersedianya tempat peristirahatan yang nyaman buat pengunjung.

"Rencananya tahun anggaran 2019 akan dibangun jalan rabat beton sepanjang 450 meter menuju lokasi. " ujar sekdes ini.

Desa Melatisuka yang dikenal selama ini menjadi pemasok gula aren banyak menyimpan potensi terutama pada Sumber daya alam. Salah satu Obyek wisata alam yang menjadi andalan daerah hasil pamekaran dari Desa Bengkok,  bukan hanya Curug Husen saja,  panorama alam Gunung Panenjoan dan wisata sejarah Goa Anteg bisa menjadi aset besar kedepan
nya jika ditangani serta ada pengembangan yang serius dari investor.(RUSDIANTO-UDI RUSWENDI)

Related

TASIK NEWS 743988309884363853

Posting Komentar

emo-but-icon

item