DISKUSI PK PMII STITNU AL FARABI PANGANDARAN ANGKAT TEMA IDEALISME PEMUDA DALAM MEMBANGUN GERAKAN MENYONGSONG PERADABAN

PANGANDARANNEWS.COM
– Bertempat di Sekretariat PMII Pangandaran beberapa hari lalu Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran menggelar diskusi dengan mengangkat tema " Idealisme Pemuda Dalam Membangun Gerakan Menyongsong Peradaban".(02/06). 

Dalam kegiatan ini panitia mengundang dua narasumber, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pangandaran Rohimat Resdiana dan Ketua Majlis Pembina Komisariat (MABINKOM) PMII STITNU Al Farabi Pangandaran Jana Ermaya, Sebagai 

Ketua PK PMII STITNU  Al Farabi Pangandaran ,Yosep Saeful kepada PNews mengatakan, dissusi ini dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, dan dengan diskusi ini diharapkan bisa memberikan pemahaman terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila kepada para Pemuda sebagai pundak perubahan untuk bangsa ini. 

Yosef menambahkan PMII STITNU  Al Farabi Pamgandaran akan tetap konsisten dan senantiasa berpartisipasi terhadap perubahan bangsa ini khusunya bagi kabupaten Pangandaran karena MII merupakan organisasi yang sejak awal berdiri selalu konsisten mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari masyarakat.

“Sehingga PMII selalu berusaha untuk berbela rasa dengan perjalanan dan perjuangan bangsa ini, “ungkap Yosef.

Dalam paparannya narasumber Jana Ermaya, memaparkan sejarah lahirnya Pancasila berawal pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945, pada saat itu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang pertama untuk membahas dasar negara. Setelah itu, BPUPKI membentuk panitia kecil atau panitia sembilan yang bertugas untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan pidato Soekarno pada 1 Juni 1945. 

Jika kita melihat perjuangan para cendikiawan dan para ulama untuk membuat pancasila butuh pejuangan ekstra, maka kata Jana, kader-kader PMII di Pangandaran harus lebih peka dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. 

“Karena generasi muda sekarang adalah generasi penerus bangsa yang harus bisa menjaga, mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dan Bhineka tunggal ika, "paparnya.

Sementara narasumber kedua, Rohimat Residana, mengungkapkan ia menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan refleksi hari lahir pancasila yang dilaksanakan oleh PK PMII STITNU Al Farabi Pangandaran ini karena pemuda hari ini merupakan sebuah generasi muda yang hidup dalam dunia era digital, sehingga teknologi informasi sangat mendominasi aktivitas keseharian mereka. Oleh karena itu tidak bisa dihindari penyebaran budaya luar baik yang positif maupun negatif masuk mempengaruhi paradigma generasi muda, dan ini perlu dilakukan sebuah revitalisasi nilai-nilai luhur bangsa terutama pancasila sebagai falsafah bangsa agar mampu menjadi benteng bagi generasi muda.

Rohimat juga berpesan agar generasi muda bersikap toleransi kepada siapapun, baik dalam agama, suku dan dalam kehidupan sosial. Pancasila harus teraktualisasi secara objektif, artinya Pancasila harus diimplementasikan di dalam setiap aspek penyelenggaraan negara,  baik di bidang legislatif,  eksekutif,  yudikatif,  dan bidang kenegaraan lainnya.

“Selain itu Pancasila juga harus teraktualisasi secara subjektif, artinya lagi, Pancasila harus terealisasi dalam sikap pribadi setiap warga negara tanpa kecuali, "tegas Rohimat. (yusupsidik)

Related

berita 2221326836195750806

Posting Komentar

emo-but-icon

item