UNTUK PENUHI KEBUTUHN AIR BERSIH MASYARAKAT BBWS BANGUN EMBUNG DI KABUPATEN TASIK, CIAMIS DAN KOTA BANJAR

PANGANDARANNEWS./CIAMISNEWS  -- Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy membangun embung sebagai tempat penampungan air.

Tahun ini ada tiga titik lokasi pembangunan embung, diantaanya di Kabupaten Ciamis 2 lokasi dan Kabupaten Tasikmalaya 1 lokasi.

Selain pembangunan embung BBWS Citanduy juga membangunan pipa transmisi air baku Balokang Patrol tahap II di Desa Jajawar Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Proses pembangunan embung di Desa Mangunjaya, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu sudah diserah terimakan dari pihak BBWS Citanduy ke Pemerintah Desa (Pemdes) Mangunjaya.

Pembangunan embung ini ada di dua lokasi, diantaranya di Desa Karyamulya ada dua titik dan Desa Mangunjaya lima titik sehingga total semua menjadi tujuh titik lokasi embung yang bisa langsung disalurkan ke masyarakat. 

Dengan teknologi tepat guna, murah dan applicable untuk mengatur ketersediaan air agar yang dapat memenuhi kebutuhan air (water demand) di masyarakat yang kini semakin sulit dilakukan dengan cara-cara alamiah (natural manner) sehingga dengan teknologi embung atau tandon air ini merupakan salah satu pilihan dengan teknologi sederhana. Dan embung juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi dampak kekurangan air khususnya di musim kemarau.

Seperti disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Mangunjaya Tatang, embung penampungan air ini baru beres proses serah terima dari BBWS Citanduy kepada pihak desa yang diterima langsung oleh Kades beberapa hari lalu.

 “Alhamdulillah airnya cukup bersih, namun memang kalau musim hujan agak keruh, DAN bagi warga yang membutuhkan silahkan tinggal ngambil, “terang Tatang.(27/7)

Hal senada dikatakan salah seorang warga warga Desa Mangunjaya RT 04 RW 05, Eman, ia sangat bersuku dengan adanya embung bantuan dari pemerintah ini warga merasa senang walaupun saat ini belum berani untuk memanfaatkannya.

“Apakah langsung dimanfaatkan masyarakat secara gratis atau harus bayar, kami belum tahu kepastiannya soalnya mungkin belum serah terima dengan desa,” ungkapnya.

Eman juga mnyayangkan karena saat musim hujan airnya di dalam embung ini keruh karena mungkin tercampur air hujan dan kalau musim kemarau banyak ulat dan warna airnya pun berupah agak hitam.

Eman berharap ke depan airnya bisa disalurkan ke rumah-rumah masyarakat karena warga pun siap mengikuti standar prosedur pengelola.

“Kami juga paham, karena memang harus ada perawatan untuk peralatan, pokonya soal itu mah terserah pengelola saja dan akan kami ikuti, “tegasnya. (ANWARWALUYO)


Related

TASIK NEWS 4971898407999215423

Posting Komentar

emo-but-icon

item