MULAI HARI INI PEMKAB PANGANDARAN RESMI TUTUP OBJEK WISATA

PANGANDARANNEWS.COM – Terhitung mulai hari ini, Rabu tanggal 30 Juni 2021, Pemkab Pangandaran Pemerintah menutup sementara semua objek wisata, selama 10 hari ke depan, hari Jumat (9/7/2021) mendatang. Kebijakan imi diambil akibat semakin meluasnya penyebaran virus Corona, termasuk di sejumlah objek wisata.

Bupati Pangandaran Jeje WIradinata menyampaikan, langkah penutupan ini diambil karena terjadi peningkatan kasus penyebaran Covid-19, dan sejauh ini banyak ditemukan klaster-klaster penularan di kalangan para pelaku usaha pariwisata. 

“Setidaknya sudah ada 4 hotel dan penginapan yang terdapat klaster penularan,” jelas Jeje.

Tidak hanya hotel dan penginapan, kluster juga terjadi pada puluhan pedagang asongan dan kaki lima di sekitar pantai juga ikut terpapar virus Corona, sehingga pemda menerapkan PPKM. 

“Walau pun kebijakan tidak populis saya sebagai pemimpin harus berani mengambil resiko untuk mengeluarkan kebijakan ini demi kebaikan kita bersama,” tegasnya.

Jeje mengakan, penutupan tempat wisata ini juga dibarengi pengetatan PPKM mikro di tiga desa sekitar objek wisata, Desa Pangandaran, Babakan dan Desa Purbahayu Kecamatan Pangandaran. Ketiga desa ini merupakan wilayah pusat kegiatan pariwisata pantai.

“Desa Pangandaran merupakan lokasi dimana objek wisata pantai berada sementara Desa Babakan dan Desa Purbahayu adalah wilayah domisili para pelaku usaha pariwisata, “jelasnya.

Dengan dimulainya penutupan obyek wisata tampak kedua toll gate akses utama menuju pantai Pangandaran ditutup total dengan blokade yang dijaga sejumlah petugas gabungan Satgas Covid. Dan hanya warga setempat saja yang diperbolehkan masuk, sementara untuk wisatawan sama sekali tidak diperbolehkan.

Sebetulnya, kata Jeje ini merupakan keputusan yang berat, tapi demi kebaikan bersama dan keselamatan masyarakat terpaksa keputusan untuk menutup sementara obyek wisata pun dijalani serta seluruh objek wisata pun melakukan PPKM..

Selain penutupan obyek wisata, kata Jeje, Pemkab Pangandaran juga memberlakukan work from home (WFH) 100 persen untuk semua perkantoran pemerintahan karena banyak terjadi klaster di perkantoran.

“Ada beberapa pegawai yang terpapar,”imbuhnya. (PNews


Related

berita 4575836266745873264

Posting Komentar

emo-but-icon

item