RENCANA PEMBANGUNAN PERKANTORAN PEMDA PANGANDARAN AKAN DILENGKAPI ALUN-ALUN MEGAH

PANGANDARAN NEWS-Proses pembangunan kantor pemerintahanan Kabupaten Pangandaran di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, antara lain kompleks kantor pemerintahan dan alun-alun yang representatif, dn dipastikan pelaksanaanya akan dimulai tahun ini, yang diawali dengan pembangunan Kantor Sekertaris Daerah dan kantor-kantor SKPD serta fasilitas penunjang lainnya, seperti  alun-alun megah. Pembangunan Alun-Alun Kabupaten Pangandaran merupakan bagian dari Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sedang ‘ngabret’ melakukan percepatan pembangunan di wilayah Jabar.

Kepada awak media, Bupati Pangandaran. H. Jeje Wiradinata, saat usai mengikuti rapat paripurna dengan DPRD, mengatakan, selaras dengan visi “Kabupaten Pangandaran sebagai Tujuan Wisata Berkelas Dunia”, diharapkan pembangunan alun-alun akan menjadi ruang publik baik untuk masyarakat umum atau  institusi pemerintah.

“Pembangunannya juga tetap akan mengacu pada kultur, pilosofi, potensi serta karakter kawasan sekitar, “ungkap bupati.(25/11-19)

Masih kata bupati, nantinya di alun-alun ada beberapa penunjang, seperti pintu masuk (entrance) utama, pelataran upacara, taman kecil, taman bermain, area hijau, pelataran pandang, sarana olahraga, area parkir mobil berkafasitas 80 kendaraan (di bawah lapangan olahraga), Food court, UMKM dan amphitheater.

Bupati Jeje memaparkan, area parkir disediakan di semi basement yang diletakkan di bawah pelataran upacara. Penempatannya memanfaatkan perbedaan ketinggian tapak.

Lebih jauh bupati mengatakan, seluruh area ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan formal pemerintahan ataupun untuk kegiatan publik lainnya.

“Dan jika suatu saat dibutuhkan, ruangan ini bisa lebih luas dengan menggunakan area di sisi utara dan selatan, “terang bupati.

Bupati menambahkan, ada beberapa kursi raflesia yang akan tersebar di sisi utara dan selatan alun-alun, dan ini merupakan bagian dari area utama alun-alun dengan skala ruang yang lebih kecil. Kursi ini seperti dibuat khas seperti bunga Raflesia Padma, yang sudah menjadi ikon  khas Pangandaran.

Selain itu, kata bupati, tersedia area pandang dan shelter dengan corak honje atau kecombrang (etlingera elatior), salah satu tanaman sejenis tumbuhan rempah berbentuk terna yang bunga dan berbuah serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran, dan tanaman ini banyak tumbuh di Pangandaran.

“Ada juga taman baca dan ruang display, yang berfungsi menjadi ruang baca yang berada di bawah pelataran pandang dan pelataran UMKM maupun dari basement, “imbuh bupati.

Selain sarana tersebut, seperti diketahui, di alu-alun juga nantinya akan dilengkapi juga dengan deck pandan, area antara lapangan upacara yang formal dan area amphitheatre yang lebih dinamis dan santai.

Ada juga area UMKM yang diperuntukan mewadahi dan mengelola para usaha kecil dan menengah yang akan berjualan makanan dan cenderamata. Di area ini masyarakat dapat mencicipi makanan atau membeli cendera mata produk lokal.

Sementara area playground disediakan untuk arena bermain anak yang dilengkapi dengan permainan-permainan menarik dan modern dengan sistim keamanan yang terjaga.

“Satu lagi, amphitheater yang berbentuk punggung penyu ini akan menjadi area untuk pentas kesenian dan acara budaya dengan konsep tempat duduk yang dinamis memungkinkan pengunjung dan wisatawan untuk menonton sambil menikmati sensasi panoramarumput hijau yang menghadap ke arah panggung, “pungkasnya. (PNews)

Related

berita 4447796136135827285

Posting Komentar

emo-but-icon

item