PENGUSAHA JEPANG TERTARIK KEMBANGKAN BUDI DAYA SIDAT DI PANGANDARAN

CIMERAK-Salah satu potensi perikanan air tawar yang ada di Kabupaten Pangandaran ternyata menjadi perhatian salah seorang pengusaha asal negara Jepang, Mr. Hiroyuki Kanai, yang sengaja datang dengan ditemani salah seorang staf Kedutaan Besar Indonesia di Jepang, Andri Sumaryadi.

Andri mengatakan, Hiroyuki , pengusaha asal kota Saitama-Ken ini sengaja datang dari negaranya untuk mengetahui budi daya sidat (hewan air semacam belut:red) yang memang banyak didapat di Pangandaran.

Sidat yang dalam bahasanya jepangnya dikenal dengan nama unagi ini, menurutnya Andri,  sangat popular dan menjadi menu utama makanan di Jepang.

“Kebutuhan sidat di jepang sekitar 150 ribu ton per tahun. “jelas Andri.(5/2)

Masih kata Andri, potensi budi daya sidat ini sangat mungkin sekali bisa dikembangkan di Pangandaran, karena sidat sangat mudah didapat hampir di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Pangandaran, dan ini tentunya sangat berpeluang untuk melibatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan usaha, khususnya di bidang perikanan.

“Dan ternyata Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata pun merespon positif rencana ini. “kata Andri.

Dengan diantar Sekretaris Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Wawan Kustaman, S.Pd.,MM dan Kepala Bidang Perikanan Budidaya,  H. Tata, S.Pd, M.Si, pengusaha Jepang dan staf kedubes RI di jepang pun berkesempatan melihat langsung beberapa kolam Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Cimerak yang diproyeksikan menjadi tempat pilot project  pengembangan budi daya sidat.

Saat berada di BBI, Andri juga mengatakan, rencana pengembangan pembesaran sidat yang akan ditempatkan BBI ini secara teknis, mulai dari glass eell (benih) hingga proses pembesarannya, menurut Andri, akan dilakukan sendiri oleh Mr. Hiroyuki.

“Dan ia juga, katanya bersedia memberikan bimbingan pada masyarakat, bagaimana cara pembudidayaan sidat yang baik dan benar sehingga nantinya mampu menghasilkan sidat sesuai kualitas standar di Jepang. “jelas Andri.

Masih di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Wawan Kustaman, S.Pd.,MM, mengatakan, Pemda Pangandaran melalui dinasnya akan memberikan fasilitas berupa dua buah kolam dengan masing-masing ukuran 4 x 6 meter yang ada di BBI sebagai tempat pilot project ini yang masing-masing kolam akan diisi sekitar 8 ribu glass eell sidat.

“Dan untuk kelengkapan lainnya, Mr. Hiroyuki yang akan menyediakan, kami pun tentunya segera akan menyusun rencana kerja, secepatnya. “ungkap Wawan.

Sementara salah seorang pelaku budi daya sidat tradisional asal Desa Legokjawa, Jamhur, merasa senang, karena dalam pembudidayaan sidat yang dilakukan selama ini, menurutnya, tidak didasari pengetahuan tentang pembudidayaan secara baik dan benar.

“Ini merupakan kesempatan emas bagi kami, karena nantinya kami pun tentunya bisa belajar langsung pada Mr. Hiroyuki Kanai. “tuturnya. (Anton AS)

Related

berita 3180334438465352488

Posting Komentar

emo-but-icon

item