ISYU MORALITAS JADI BAHASAN DIES NATALIS HMI KE 71

PARIGI-Isyu moralitas menjadi menu utama bahasan dalam acara Dies Natalis ke 71 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan Pangandaran di Gedung Serbaguna DPRD Pangandaran, Kamis (15/2)

Beberapa pembicara dari latar belakang yang berbeda, seperti Rizal Qudratulloh Aminuddin dari KNPI, Muhtadin dari KPUD Pangandaran, Erik Krisna Yudha Astrawijaya Saputra dari Lembaga Adat dan Syamsul Ma'arif dari perwakilan Jurnalis. Keempat nara sumber pun bergantian menyoroti perkembangan moralitas saat ini dari berbagai sudut pandang masing-masing.

Seperti diungkapkan Muhtadin, kehancuran suatu bangsa bisa terjadi apabila sudah tidak seimbang antara gagasan dan realita sosial.

"Nasib bangsa ini sangat ditentukan oleh moralitas kaum mudanya, maka perlu ada sinkronisasi antara gagasan bernegara dan beragama," ujarnya.

Dikatakan Muhtadin, mahasiswa pun hari ini rawan disusupi isme moralitas yang negatif, maka perlu penguatan secara spiritual agar tetap terkendali.

“HMI sebagai kalangan intelektual memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam bentuk penyadaran. “imbuh Muhtadin.

Sementara Erik Krisna Yudha Astrawijaya Saputra, lebih menyoroti ancaman moralitas saat ini, di antaranya free sex dan LGBT.

HMI sebagai kalangan intelektual, kata Erik, memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam bentuk penyadaran.

“Pada kenyataannya mereka ada di antara kita, dan kita tidak menganggapnya sebagai musuh yang harus dimusnahkan, akan tetapi propagandanya harus dicegah, tentu kita semua berkepentingan untuk melindungi keluarga kita masing-masing,” ungkapnya.

Dari unsur jurnalis, Syamsul Ma'arif  menambahkan, moralitas bukan hanya kata yang diberlakukan pada masyarakat umum saja, tapi moralitasnjuga berlaku untuk seluruh kalangan termasuk birokrat dan praktisi politis.  (AGE)

Related

berita 8166812277789496201

Posting Komentar

emo-but-icon

item