BADUT DI BATU HIU KEBANJIRAN PHOTO SELFI

PARIGI-Banyak cara untuk meraih untung dari sektor pariwisata, bermacam usaha warga Kabuaten Pangandaran seperti jualan makanan ringan, penyewaan ban untuk renang, kendaraan “odong-odong” hingga berperan dengan kostum badut untuk meraih rupiah dari wisatawan yang datang.

Seperti saat libur hari raya Idul Fitri beberapa waktu lalu, usaha badut dilokasi wisata Batu Hiu sangat menjanjikan karena bisa kebanjiran pesanan sebagai teman photo selfi para wisatawan. Tidak jarang mereka berebut ingin berphoto selfi terlebih anak anak yang sangat menyukai terhadap tokoh kartun seperti teletubis dan marsha. “Bagus, untuk kenang-kenangan.” Kata salah seorang wisatawan.(11/7).

Saat PNews bertanya pada seorang anak, ia mengaku sangat terhibur dan senang bisa poto dengan tokoh kartun teletubis tersebut. "Saya merasa senang bisa berphoto selfi dengan kawan kawan badut dan saya bisa pulang berwisata dari sini ( Batu hiu-red ) punya banyak photo bersama badut kesukaan saya, “Ucap Bella, nama anak itu.

Bela awalnya merasa takut, karena badan teletuibis sangat besar dan tinggi, tapi karena senangnya awalnya bela pun memberanikan diri mendakat dan bisa terus berpoto ria. “Tadinya saya takut, habis badannya tinggi besar. “Tutur Bela lagi.

Komar ( 37 ) salah seorang peran badut di obyek wisata Batu Hiu warag Kecamatan Parigi mengaku, kegembiraannya saat liburan tahun ini karena penghasilannya meningkat  dari penghasilan nya di liburan sebelumnya.
"Alhamdulillah, liburan saat ini banyak yang meminta berphoto terutama anak anak SD dan SMP yang sering menonton acara tokoh kartun teletubid di tv. “Ungkap Komar.

Walau seikhlasnya, menurut Komar, dari hasilk pemberian pengunjung yang ingin berpoto, lumayan bisa untuk  dijadikan mata pencaharian, terutama saat-saat wisatawan banyak datang ke Batu Hiu. “Kami disini cuma bertiga, ada badut teletubis, marsha dan badut boboboy dalam sehari kami mnendapat sekitar Rp. 200 ribu dalam satu hari. “Imbuh Komar.

Tantangan dalam usaha badut ini, menurut Komar, harus siap dengan pakaian badut yang berat dan panas. “Awalnya saya tidak kuat karena  hampir seharian memakai kostum tersebut dengan kucuran keringat karena kepanasan, tapi lama kelamaan karena sudah terbiasa jadi tidak tersiksa lagi. “Pungkas Komar. (AGE).

Related

Wisata 250114639115363688

Posting Komentar

emo-but-icon

item