PENATAAN PARIWISATA PANGANDARAN DARI TAHUN KE TAHUN DRS. MUHLIS: “KATA KUNCINYA KESEPAHAMAN..”

PANGANDARAN-Untuk menata kepariwisataan Pangandaran perlu ada kesepahaman dahulu dari seluruh elemen, baik yang terlibat langsung dengan dunia pariwisata atau pun tidak. Kebijakan pemerintah dan keinginan semua stakeholder harus menjadi satu acuan  dalam penataan sektor pariwisata.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Perdagangan Kopersai dan UMKM Kabupaten Pangandaran, Drs. Muhlis saat ditemui PNews di ruang kerjanya. “Satukan dulu pemahaman kita, lalu implementasikan di lapangan. “Ungjap Muhlis. (20/4).

Dari sektor pariwisata, menurut Muhlis, Pangandaran itu ibarat gadis cantik dengan segala kelebihannya. Tinggal didandani dengan hiasan yang akan membuat lebih cantik dan menarik. “Potensi pariwisata pangandaran tanpa pengelolaan dan penataan yang baik, niscaya potensi itu akan sulit berkembang. “Imbuh Muhlis.

Ditambahkan Muhlis, dalam prediksinya, perlu waktu sekitar 15 tahun untuk penataan kepariwisataan pangandaran, hingga seluruh potensi bisa tereksplor dan menjadi sajian yang menarik untuk wisatawan yang berkunjung. “Bali saja butuh waktu 30 tahun hingga seperti sekarang ini. “Lanjut Muhlis.
Masih kata Muhlis, pemerintah sudah mempunyai program untuk pengembangan kepariwisataan dan masarakat pun mau mendukung, itu akan menjadi sebuah sinergis yang bisa dijadikan modal awal. “Jika tidak membantu, diharapkan tidak menggangu hingga tidak membuat langkah-langkah perbaikan tersendat. “Tegas Muhlis.

Menurut Muhlis, dalam penataan dunia pariwisata pangandaran diperlukan juga kesepahaman antara institusi. Bagaimana program antara instansi satu dengan lainnya saling berkorelasi, sehingga pada ujungnya visi-misi untuk menjadikan pangandaran sebagai wisata mendunia pun akan bisa terwujud.

Dan kata kuncinya, menurut Muhlis adalah kesepahaman dalam melangkah menjalankan program-program pariwisata yang telah digulirkan. Ada regulasi, SDM dan instrument lainnya sebagai kendaraannya, dimana posisi masarakat, pemerintah daerah dan seterusnya, sekarang pemerintah sudah mulai tinggal di bawahnya ikut mendukung. “Bukan saatnya lagi bicara siapa, tapi kesepahaman seluruhnya. “ Imbuh Muhlis.

Ditambahkan Muhlis, bukan mengecilkan arti duduk bersama, sosialisasi dan sebagainya karena jika semua tidak dibarengi oleh implementasi dan aksi langsung, maka sebagus apa pun programnya akan tidak tampak. “Satukan kesepahaman kita lalu aksi. “Pungkas Muhlis. (hiek)

Related

Wisata 6271554566525380786

Posting Komentar

emo-but-icon

item