Murenbang Pemkab Pangandaran Tahun Ini Usung Tema, Pembangunan Peningkatan Daya Saing Daerah Pada Tahun 2025


PANGANDARANNEWS.COM
– Pelaksanaan pembangunan selama 5 tahun kebelakang telah semuanya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik itu pembangunan berupa infrastruktur dasar, layanan kesehatan, layanan pendidikan, penataan pariwisata serta pembangunan sektor lainnya. Selain menjadi indikator pembangunan yang sudah ditargetkan pada RPJMD, tahun demi tahun pembangunan daerah ini juga menunjukan progres capaian sebagaimana telah direncanakan walaupun pada tahun-tahun sebelumnya terjadi berbagai hambatan seperti pandemi atau lainnya. 

Demikian disampaikan Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata saat menyampaikan sambutannya dalam acara Musawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan di Hotel Horison di kawasan pantai barat.(04/03)

Jeje mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan, dari 64,73 menjadi 70,57 angka capaian IPM tahun 2023 telah mencapai IPM kategori tinggi.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2022 kata Jeje mengalami peningkatan dari 4,94 menjadi 5,030 meskipun terjadi penurunan di 2020 yaitu minus 0,054, namun meskipun demikian laju pertumbuhan ekonomi kabupaten pangandaran memiliki kinerja yang dinilai baik apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten kota di sekitar dan juga provinsi jawa barat

Persentase kemiskinan Kabupaten Pangandaran pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2023 mengalami perubahan yang fluktuatif. pada tahun 2023 persentase penduduk miskin di kabupaten pangandaran berada pada angka 8,985 mengalami penurunan dari tahun 2021 dan 2022. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Pangandaran dari tahun 2016 sampai tahun 2023

“Kami bupati dan wakil bupati mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelaku pembangunan, masyarakat, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, akademisi, lembaga/instansi vertikal, DPRD, pemerintah, pemerintah provinsi serta jajaran pemerintah daerah yang senantiasa peduli dan berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Pangandaran,” kata Jeje.

Sementara kapasitas fiskal daerah ungkap Jeje, menunjukan nilai 88,28 yang termasuk kedalam kategori kualitas tinggi. Hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2023 yang dilakukan oleh Kemenpanrb pada kecamatan mendapatkan predikat a minus, begitu pula dengan RSUD, serta pada SKPD Dinsospmd mendapatkan predikat B, Tentunya predikat ini menunjukan nilai yang cukup baik untuk dapat ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya. 

Untuk pelayanan publik pada unit penyelenggara layanan kesehatan tahun 2023 menunjukan nilai indeks kepuasan masyarakat sebesar 88,81 yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi, sementara untuk kinerja Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Pangandaran mendapat predikat sangat baik yang dikeluarkan oleh Kemenpan RB dengan nilai sebesar 3,53. 

“Gambaran kemampuan keuangan kabupaten pangandaran mendapatkan nilai sebesar 2,010 yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi,” imbuh Jeje.

Di sisi lain, maturitas SPIP Kabupaten Pangandaran yang menunjukan kinerja pengendalian internpemerintah pada tahun 2023 masuk level 3 dengan nilai sebesar 3,039, begitu pula dengan hasil penilaian manajemen risiko dan kapabilitas APIP yang berada pada level 3.

“Dengan segala capaian tersebut kita patut bersyukur tetapi tidak berpuas diri, kita bersama selalu kuatkan tekad untuk meningkatkan, memelihara, memperbaiki dan melengkapi kinerja dan program pembangunan yang masih terdapat kekurangan,” tetgas Jeje.

Musrenbang yang dilaksanakan hari ini, Jeje menyebut, merupakan salah satu tonggak bersejarah untuk duduk bersama guna melaksanakan Musrenbang dalam rangkaian tahapan penyusunan RPJPD Kabupaten Pangandaran 2025-2045 dan RKPD tahun 2025 dan ini menjadi perwujudan dari pendekatan partisipatif perencanaan pembangunan daerah karena itu keterlibatan seluruh elemen dalam tahapan penyusunan dokumen perencanaan mutlak dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan untuk mencapai visi pembangunan.

Jeje menambahkan, sebagai upaya mencapai visi pembangunan daerah, Kabupaten Pangandaran telah melakukan berbagai pembangunan sejak terbentuknya Kabupaten Pangandaran beberapa tahun lalu. Pada sektor infrastruktur ini, salah satu yang menjadi fokus pembangunan adalah pembangunan jalan kabupaten sebagai pengungkit perkembangan wilayah. 

Jeje menyebut, sejak tahun 2015 pembangunan jalan terus dilakukan hingga pada tahun 2021 persentase jalan dalam kondisi mantap mencapai 9855 dan 2022 91,320 namun dengan panjang jalan meningkat dari tahun 2021 sebagaimana ditetapkannya SK jalan kabupaten baru sehingga pembangunan jalan dapat meningkatkan konektivitas wilayah di Kabupaten Pangandaran. 

Begitu juga pada aspek kesehatan telah dibangun sarana kesehatan Puskesmas sebanyak 14 puskesmas dan telah mendapatkan predikat paripurna, begitu pula dengan rumah sakit yang dibangun pada tahun 2020 dengan mendapatkan predikat paripurna. Pada pembangunan sektor pendidikan, terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai program dan kegiatan. 

“Dan pada sektor pariwisata sebagai sektor lokomotif pembangunan telah dilakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan penataan di sejumlah destinasi wisata yang ada di  di Kabupaten Pangandaran, “ucapnya.


Sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pangandaran, tema pembangunan daerah tahun 2025 yaitu peningkatan daya saing daerah, yang menunjukan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam mengoptimalkan seluruh potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Tema pembangunan yang telah ditetapkan dan dirancang ini untuk mendorong tercapainya visi dan misi Kabupaten Pangandaran, Pangandaran Juara Menuju Wisata Berkelas Dunia Yang Berpijak Pada Nilai Karakter Bangsa bisa segera terwujud,” jelasnya.

Dan untuk mewujudkan visi tersebut harus didukung 6 misi, diantaranya mewujudkan kehidupan masyarakat yang beriman, taqwa, dan mewujudkan kerukunan kehidupan beragama, mengembangkan wisata dengan memperluas akses dan penataan berkelanjutan,mengembangkan aksesibilitas pendidikan sampai perguruan tinggi, dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan serta kompetensi lulusan, meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial yang berkeadilan berbasis potensi lokal, mewujudkan reformasi birokrasi yang melayani, efektif, efisien, dan akuntabel, meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang dan mitigasi bencana yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Tema Pembangunan Peningkatan Daya Saing Daerah Pada Tahun 2025 ini juga, kata Jeje, diwujudkan dalam dokumen RKPD 2025 melalui program prioritas yang mendukung peningkatan daya saing daerah sesuai dengan aspek-aspek daya saing daerah. Dan sspek daya saing daerah dapat dikelompokan menjadi lima aspek, diantaranya perekonomian daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim investasi, sumber daya manusia dan daya saing pariwisata.

Pada tahun 2024 ini, Jeje mengatakan, terdapat beberapa rencana pembangunan strategis yang akan dilaksanakan, seperti rencana penataan kawasan wisata pantai barat (sekitar Kampung Turis), rencana penataan kawasan wisata pantai Batukaras, rencana pembangunan — Jembatan Sodongkopo dan pembangunan lainnya. 

“Rencana pembangunan daerah, mulai dari rencana pembangunan jangka panjang, menengah, hingga rencana kerja tahunan ini tentu harus berkesinambungan sehingga perencanaan yang dilakukan dapat mendukung pencapaian visi dan misi,”pungkasnya.(hiek)


Related

berita 7117063878542760074

Posting Komentar

emo-but-icon

item