UNTUK KELANCARAN MOBILITAS, WARGA MARUYUNGSARI DAN KARANGPAWITAN BERHARAP JEMBATAN CISEEL SEGERA DIBANGUN

PANGANDARANEWS.COM – Sudah puluhan tahun warga merawat jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 3,5 meter yang membentang di atas sungai Ciseel, dengan rutin mengganti seluruh badan jembatan yang berbahan kayu dan bambu. 

Jembatan Ciseel (masyarakat akrab menyebut jembatan ini dengan sebutan jembatan Sa’i) ini merupakan akses yang menghubungkan Desa Maruyungsari dan Karangpawitan Kecamatan padaherang kabupaten Pangandaran, sehingga jembatan ini sangat vital digunakan warga terutama para pelajar SD,SMP dan SMA harus melintasi jembatan ini walau harus ekstra hati-hati karena dengan kondisi bantalan jembatan yang menggunakan kayu kelapa dan sulaman nambu.

Namun beberapa tahun belakangan ini masyarakat merasa kewalahan untuk terus- menerus melakukan perawatan mengganti kayu jembatan yang sudah Lapuk dimakan usia, sehingga kini keadaan jembatan pun semangkin rusak dan hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua saja.

Menurut salah seorang perangkat Desa Maruyungsari yang nggan mau disebutkan namanya, sebenarnya kewenangan jembatan ini ada di pihak Pemerintah Kabupaten karena merupakan lintasan dari jalan kabupaten.

Padahal menurutnya sudah berkali-kali pihak desa mengusulkan ke Pemkab Pangandaran bahkan Pemprov Jabar agar jembatan ini bisa segera dibangun dengan layak karena fungsinya yang sangat vital dan sangat dibutuhkan masyarakat.

“Tapi sayang hingga saat ini usulan kami belum terealisasi, “ungkapnya.(30/12)

Ia mengtakan walaupun jembatan ini tidak masuk di wilayah Desa Maruyungsari, tapi banyak warga Maruyung yang setiap hari memanfaatkan keberadaan jembatan ini.

Hal senada juga disampaikan warga Desa Maruyungsari, Wahyu (30), menurutnya  warga disini sangat mengharapkan pemerintah bisa segera membangun jembatan ini, karena saat ini ia harus memutar jauh jika akan ke Desa Karangpawitan apalagi saat musim penghujan jembatan air sungai Ciseel meluap.

“Jembatan ini sekarang tidak bisa dilalui kendaraan roda 4, dan roda 2 pun saat melintas harus hati-hati, “kata Wahyu.

Wahyu menyebut sebelumnya warga memang selalu bergotong-royong untuk perawatan jembatan ini, tapi karena banyak material jembatan sudah lapuk yang harus diganti dan itu sulit dilakukan karena bahan bantalannya semua dari kayu kelapa yang harus dibeli.

"Kami berharap jembatan ini bisa menjadi perhatian agar Pemkab Pangandaran, apalagi saat jalannya sudah  pemerintah kabupaten memberi perhatian perihal jembatan ciseel ini. Terlebih saat ini lebar jalan sekitar 4 meter dan sudah dirabat beton, “pungkasnya. (Tn)


Related

berita 604445867932952725

Posting Komentar

emo-but-icon

item