MELALUI SEKOLAH ASWAJA PULUHAN KADER PMII KABUPATEN PANGANDARAN PERKUAT IDEOLOGI

PANGANDARANNEWS.COM – Bertempat di Pondok Pesantren Raden Mumu Langensari Cijulang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pangandaran menggelar kegiatan sekolah Aswaja dengan mengangkat tema "Mempertahankan Budaya Aswaja Sebagai Nafas Gerakan". (12/9) 

Acara yang diikuti 40 peserta serta dihadiri sejumlah tokoh, diataranya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH. Icang dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Jalaludin.

Dalam sambutannya Ketua PC NU yang diwakili oleh KH. Icang menyampaikan, kegiatan seperti ini merupakan suatu keharusan bagi PMII karena ia lahir untuk menjalankan kebijakan kebijakan Nahdlatul Ulama (NU) yang berbasis usia sekitar 20-30 tahun.

“PMII diharapkan bisa memahami serta lebih paham dan bisa lebih menjabarkan tujuan NU khususnya di kalangan mahasiswa dan masyarakat lainnya, “ungkap KH Icang.

Sementara Wakil Ketua DPRD Pangandaran menyampaikan apresiasi dengan adanya sekolah aswaja ini, karena menurutnya sekolah aswaja ini bagus dilakukan sebagai ikhtiar agar tidak terbawa arus modernisasi dan terhindar dari distorsi (penyelewengan) sejarah yang dapat menimbulkan konflik beragama. Dan kader PMII harus menjadi garda terdepan dan harus mampu mendobrak segala hal yang menghalangi perkembangan dan penyebaran ideologi Aswaja.

“PMII harus berani dan jangan lupa disertai ilmu pengetahuan yang mempuni, “ujar Jalaludin.

Kegiatan yang diisi sejumlah pemateri, seperti Direktur Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya KH. Yayan Bunyamin Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid (DMI) Kabupaten Pangandaran, Dasep Supriatna Ubaidillah dan Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Pangandaran, Encep Najmudin,

Padakesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Amrulloh mengatakan, acara sekolah aswaja ini merupakan program kaderisasi non formal bidang kaderisasi PMII Pangandaran dan menjadi upaya untuk meningkatkan kapasitas mengenai Aswaja An-Nahdliyah bagi kader dan anggota PMII menuju Indonesia baru tahun 2025..

Dengan adanya sekolah aswaja ini, kata Amarulloh diharapkan lahir sebuah pengetahuan baru untuk menghadapi bebagai persoalan yang terjadi bukan hanya ruang lingkup teologi saja.

“Tetapi juga pada persoalan kemanusiaan, ekonomi, sosial dan politik yang sering ditemukan di tengah-tengah masyarakat, “jelas Amaulloh.

Secara terpisah, saat diminta komentarnya, Ketua PMII Pangandaran Yusup Sidik mengatakan, ideologi Ahlussunnah Waljama’ah sangat penting bagai anggota dan kader PMII, karena selain  merupakan nyawa aswaja juga menjadi dasar untuk berfikirdan bergerak PMII. Sehingga kader dan anggota mesti memahami dan menjadi doktrin aswaja sehingga bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa menyebarkan faham dan doktrin khususnya di kalangan mahasiswa, karena generasi muda atau generasi millenial menjadi kalangan yang strategis menjadi sasaran dari penyebaran pemahaman pemahaman radikalisme dan intoleransi.

Yusup mengatakan sekarang sering muncul isu-isu radikalisme, intoleran dan hal-hal lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Aswaja, dan PMII sebagai warga pergerakan mesti memahami ajaran Aswaja sehingga kader dan anggota  bisa memfilter dan terhindar dari pengaruh ideologi yang ingin menghancurkan negara kesatuan republik indonesia.

“Kami seluruh kader PMII akan tetap berpegang teguh terhadap nilai nilai, prinsip-prinsip Aswaja dan tetap menjalankan organisasi dengan haluan ideologi Aswaja dan pancasila, “pungkasnya. (YUSUPSIDIK)


Related

berita 8225094912410110006

Posting Komentar

emo-but-icon

item