BUKTI KESERIUSAN PENANGANAN COVID-19, PEMKAB PANGANDARAN DIGANJAR TAMBAHAN DID SEBESAR RP 14,9 MILIAR

“Ada atau tidak ada insentif daerah atau penghargaan lainnya, saya harus tetap bekerja sesuai harapan masyarakat Pangandaran”

PANGANDARANNEWS.COM –Dalam penanganan pandemi covid-19, Pemkab Pangandaran benar-benar fokus dan tidak main-main. Upaya-upya pencegahan virus corona ini terus dilakukan dari muai PSBB, Isolasi Khusus, rafid tes dan lain-lain, menjadi agenda selama hampir 3 bulan ini. Sehingga angka klaster penularan pun bisa terus ditekan dan Pangandaran pun tetap pada status zona biru.

Hampir pada setiap agenda kegiatan, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, tak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan jangan menganggap remeh persoalan covid-19.

“Kita harus bersama-sama aktif dalam pencegahan virus corona ini, “ujar Jeje, beberap waktu lalu.

Bukan hanya peyebaran civid saja yang bisa ditekan, ternyata berkat keseriusan dan keberhasilan ini, Pemerintah Kabupaten Pangandaran mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan Dana Insentif Daerah (DID) tambahan, sebesar Rp 14,9 miliar untuk pembiayaan penanganan COVID-19, seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87 tahun 2020 tentang pengelolaan DID tambahan tahun anggaran 2020.

“Ternyata Pangandaran dinyatakan sesuai dengan variabel-variabel aturan itu, salah-satunya telah memenuhi syarat pelaporan kinerja pencegahan dan penanganan COVID-19 “terang Jeje.(30/7)

Jeje mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Pangandaran menjadi parameter keberhasilan ini, seperti cepatnya pemberian bantuan sosial untuk masyarakat terdampak, pembagian masker yang dilakukan sejak awal masa pandemi dan kebijakan lainnya.

Dengan diterimanya DID ini tentu menjadi angin segar di tengah kondisi keuangan daerah yang terganggu dampak pandemi, sehingga Pemkab Pangandaran pun kini memiliki anggaran tambahan APBD untuk membiayai penanganan COVID-19 dan dampaknya, seperti pemulihan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19, untuk persiapan pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dan lainnya yang selama ini terdampak pandemi.

“Ini menjadi kabanggan kita, karena tidak semua daerah menerima DID, di Jawa Barat saja hanya ada 18 daerah, “terangnya.

Sebenarnya keseriusannya dalam penangani covid ini, menurut Jeje, ia tidak mengharapkan bisa menerima penghargaan atau apa pun. Baginya fakto kesehatan masyarakat harus menjadi perioritas di samping sektor-sektor serta kebutuhan dasar lanyya.

“Jadi, ada atau tidak ada insentif daerah atau penghargaan lainnya, saya harus tetap bekerja sesuai kebutuhan masyarakat Pangandaran, “tegasnya. (PNews)

Related

berita 4190176333245287688

Posting Komentar

emo-but-icon

item