UPTD FARMASI MEMPUNYAI PERAN STRATEGIS DALAM PENDISTRIBUSIAN OBAT

PANGANDARAN-Mungkin tidak semua masyarakat mengetahui keberadaan serta fungsi kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Farmasi yang berlokasi di Jalan Merdeka, tepatnya di sekitar bangunan megah bertingkat Rumas Sakit Umum (RSU) yang pembangunanya sekarang masih dalam proses penyelesaian. Pasalnya, kantor UPTD Kesehatan Kabupaten Pangandaran ini tidak terlihat jelas dari jalan raya karena terhalang RSU dan SPBU.

Menurut Kepala UPTD,  Dr. Eka sutriana, saat ditemui di ruang kerjnya, mengatakan, tugas pokok kantornya untuk penerimaan faksin dan segala macam jenis obat-obatan yang dibutuhkan pemerintahan daerah serta tempat penyimpanan dan bertanggungjawab penuh pada pendistribusian ke seluruh Puskesmas yang ada di kabupaten Pangandaran sesuai dengan rencana kebutuhan di masing-masing puskesmas.

“Kebutuhan obat-obatan tersebut biasa direncanakan setahun sebelumnya. “terang Eka.(29/4)

Eka mengatakan, setiap bulan biasanya puskesmas membuat Laporan penerimaan dan pemakaian obat obat (LPO) lalu menyerahkannya ke UPTD farmasi, dan kemudian kebutuhan obat-obat tersebut langsung distribusikan ke tiap puskesmas sesuai dengan LPO masing-masing puskesmas.

Eka menegaskan, semua obat yang ada di Puskesmas semuanya harus melalui UPTD farmasi ini, kecuali obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena itu bisa dibeli di luar.

“Kalau kita tidak memilikinya di puskesmas, obat JKN boleh dianggarkan karena puskesmas pun mempunyai anggaran JKN. “jelasnya lagi.

jika di puskesmas terkadang beredar kabar tidak ada obat A dan obat B, menurut Eka,  sebetulnya obat esensial itu ada, bukan kehabisan. Tapi jenis obat permintaan pasien seharusnya diberikan sesuai dengan kebutuhannya sesuai resep dokter.

Misalnya, kata Eka, ada kasus di satu puskesmas tidak ada obat jenis A, maka kadang-kadang dokter  biasa menggunakan obat merk B, tapi si pasien minta obat merk C, padahal merk A, B dan merk C zat aktip nya sama.

“Jadi bila si passien mengatakan obat itu  tidak ada di Puskesmas, itu karena permintaan merk obat yang  diinginkan passien tersebut tidak sesuai dengan keinginannya. “terang Eka lagi.

Eka menambahkan, kelangkaan jenis obat tertentu bisa saja terjadi, dan itu karena memang jenis penyakit tersebut ljarang terjadi dan akhirnya UPTD pun tidak mempersiapkan pengadaan jenis obat untuk penyakit itu.

“Ke depan Insyaalloh kami akan meningkatkan kerja-sama dengan dokter-dokter puskesmas untuk lebih melengkapi dan pengadaan serta kebutuhan obat dari segala macam jenis penyakit. “ Pungkas Eka. (ANTON AS)

Related

berita 7704525341225133738

Posting Komentar

emo-but-icon

item