HARI GINI, MASIH ADA SEKOLAH “SUNAT” BANTUAN SISWA
https://www.pangandarannews.com/2018/02/hari-gini-masih-ada-sekolah-sunat.html
CIGUGUR – Sungguh ironis, disaat pemerintah sedang menggalakan program wajib belajar , ternyata masih ada sekolah yang berani memotong dana program bantuan, baik itu program Bantuan Siswa Miskin (BSM) atau pun program KIP ( Kartu Indonesia Pintar).
Ini terjadi di SDN I Pagerbumi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, bantuan yang seharusnya diterima utuh siswa, ternyata “disunat” oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Seperti diungkapkan salah seorang orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya,
ia merasa kecewa dengan pemotongan dana bantuan KIP dari pemerintah sebesar Rp 400 ribu, karena yang keterima hanya Rp 225ribu.
“Dengan alasan keperluan ongkos dari Pagerbumi ke Cigugur untuk pencairan bantuan tersebut, Rp 25 ribu, pembelian seragam batik siswa Rp 100 ribu dan untuk uang kas Rp 50 ribu rupiah, hingga jumlah potongan tersebut sebesar 175ribu. “terangnya.
Menurutnya, tidak hanya ia saja, tapi ada 30 siswa semuanya sama mendapat potongan dengan jumlah yang sama.
“Saya juga sempat heran, kok ada potongan buat kas segala. “imbuhnya lagi.
Saat dikonfirmasi, Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, DR. H. M. Agus Nurdin, S.Pd., M.Pd sangat menyesalkan kejadian itu.
Dikatakan Agus, saat ada laporan tersebut, pihaknya pun langsung melakukan konfirmasi ke kepala sekolah tersebut serta langsung segera diperintahkan untuk menghadap ke dinas.
Menurut Agus, uang bantuan tersebut peruntukan sudah jelas bagi siswa untuk kebutuhan sekolahnya, antara lain untuk membeli tas, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya, sehingga siapa pun tidak boleh dan tidak berhak melakukan pemotongan.
“Saya sudah langsung perintahkan agar mengembalikan uang tersebut pada siswa. “tegas Agus.(21/2)
Masih di tempat yang sama, kepala SDN I Pager bumi, Dadang Herul W mengaku tidak tahu menahu masalah pembagian dana bantuan tersebut.
Dadang mengatakan, ia sama sekali tidak tahu menahu masalah pemotongan itu, karena menurutnya, ketua komite dan bendahara sekolah yang mengurus dan membagikan bantuan tersebut, sehingga ia sempat kaget saat mendengar ada kabar pemotongan di sekolahnya.
Dadang juga mengatakan, ia menjabat Kepala Sekolah di SDN 1 Pagerbumi masih baru, sehingga belum tahu persis permasalahan di sekolahnya, baik dengan pihak komite atau pun dengan semua kebijakan atau aturan yang telah berjalan selama ini sesuai aturan kepala sekolah sebelumnya.
“Saya segera akan mengambil tindakan sesuai perintah dinas untuk mengumpulkan seluruh orang tua siswa besok hari (22/2-red). “terangnya.
Sementara entah kenapa, kepala UPTD Pendidikan Pemuda Olahraga Kecamatan Cigugur saat akan diminta keterangan melalui telepon celullernya, tidak pernah diangkat dan sms pun tidak pernah dibalas. (AGE)
Ini terjadi di SDN I Pagerbumi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, bantuan yang seharusnya diterima utuh siswa, ternyata “disunat” oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Seperti diungkapkan salah seorang orang tua siswa yang tidak mau disebutkan namanya,
ia merasa kecewa dengan pemotongan dana bantuan KIP dari pemerintah sebesar Rp 400 ribu, karena yang keterima hanya Rp 225ribu.
“Dengan alasan keperluan ongkos dari Pagerbumi ke Cigugur untuk pencairan bantuan tersebut, Rp 25 ribu, pembelian seragam batik siswa Rp 100 ribu dan untuk uang kas Rp 50 ribu rupiah, hingga jumlah potongan tersebut sebesar 175ribu. “terangnya.
Menurutnya, tidak hanya ia saja, tapi ada 30 siswa semuanya sama mendapat potongan dengan jumlah yang sama.
“Saya juga sempat heran, kok ada potongan buat kas segala. “imbuhnya lagi.
Saat dikonfirmasi, Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, DR. H. M. Agus Nurdin, S.Pd., M.Pd sangat menyesalkan kejadian itu.
Dikatakan Agus, saat ada laporan tersebut, pihaknya pun langsung melakukan konfirmasi ke kepala sekolah tersebut serta langsung segera diperintahkan untuk menghadap ke dinas.
Menurut Agus, uang bantuan tersebut peruntukan sudah jelas bagi siswa untuk kebutuhan sekolahnya, antara lain untuk membeli tas, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya, sehingga siapa pun tidak boleh dan tidak berhak melakukan pemotongan.
“Saya sudah langsung perintahkan agar mengembalikan uang tersebut pada siswa. “tegas Agus.(21/2)
Masih di tempat yang sama, kepala SDN I Pager bumi, Dadang Herul W mengaku tidak tahu menahu masalah pembagian dana bantuan tersebut.
Dadang mengatakan, ia sama sekali tidak tahu menahu masalah pemotongan itu, karena menurutnya, ketua komite dan bendahara sekolah yang mengurus dan membagikan bantuan tersebut, sehingga ia sempat kaget saat mendengar ada kabar pemotongan di sekolahnya.
Dadang juga mengatakan, ia menjabat Kepala Sekolah di SDN 1 Pagerbumi masih baru, sehingga belum tahu persis permasalahan di sekolahnya, baik dengan pihak komite atau pun dengan semua kebijakan atau aturan yang telah berjalan selama ini sesuai aturan kepala sekolah sebelumnya.
“Saya segera akan mengambil tindakan sesuai perintah dinas untuk mengumpulkan seluruh orang tua siswa besok hari (22/2-red). “terangnya.
Sementara entah kenapa, kepala UPTD Pendidikan Pemuda Olahraga Kecamatan Cigugur saat akan diminta keterangan melalui telepon celullernya, tidak pernah diangkat dan sms pun tidak pernah dibalas. (AGE)