MAS TO, HASILKAN KEINDAHAN KARYA UKIR

CIJULANG- Seni merupakan satu ungkapan jiwa yang dilukiskan lewat karya nyata yang bisa melahirkan satu kepuasan si pembuatnya walau itu memerlukan waktu lama dan keahlian khusus dalam mengerjakannya.

Seperti yang dilakukan Mas To (42), salah satu seniman ukir asal Jepara yang kini bekerja disalah satu los kayu milik H.Makmur di Blok Taal Dusun Haurseah Desa Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

Mas To sudah 20 tahun bergelut dengan seni ukir kayu, hampir tiap bulan tidak pernah sepi dari pesanan. Hingga tidak heran, saat permintaan ukirannya membludak, tidak jarang ia pun membatasi pesananya.

“Dengan berat hati saya kadang-kadang tidak menerima pesanan, karena harus disesuaikan dengan kemampuan produksi saya. “ Ungkapnya.(20/1).

Menurutnya, sudah 20 tahun ia menggeluti profesinya sebagai tukang ukir. Bagi Mas To, masalah upah tidak terlalu dipikirkan, saat ia bisa menyelesaikan sebuah karya sesuai dengan yang dikehendaki si pemesan, ada kepuasan tersendiri yang didapatnya.

Pekerjaan yang digeluti selama ini, menurut mas To, memang membutuhkan waktu juga keahlian dalam pengerjaannya. Apalagi jika ia harus mebuat sebuah cerita legenda dalam karya ukirannya, tidak jarang menurut Mas To, ia harus bisa berimajinasi sebelum pengerjaan dimulai.

“Tapi saya senang menerima pesanan yang menantang tersebut dengan bahan kayu dan akarnya hingga harus jadi satu ukiran yang menggambarkan sebuah cerita atau legenda", katanya.

Dalam berkarya Mas To punya prinsip, hasil ukiran kayu yang bagus sudah pasti
pemesan pun akan puas.

Masalah harga, masih kata Mas To,  relatif. Tergantung tingkat kerumitan dalam pengerjaanya karena satu karya bisa saja memerlukan waktu satu minggu, satu bulan atau sampai dua bulan bahkan lebih.

“Tapi Alhamdulillah, semua pemesan rata rata puas dengan hasil pekerjaan saya", ucap Mas To.

Seperti yang sedang dikerjakan sekarang, dengan bahan dari kayu mahoni, si pemesan ingin melukiskan alam dalam bentuk kerdil, karena kebetulan dia pencinta tanaman bonsai. Pekerjaan ini dipastikan bisa selesai dalam waktu 1-2 bulan.

“Saya perkiraan upahnya nyampai Rp. 15 juta sampai finishing dan sudah diberi obat anti lapuk agar ukiran kayu tersebut awet", pungkas Mas To. (AGE)

Related

berita 974544599392274681

Posting Komentar

emo-but-icon

item