BENCANA BANJIR DAN LONGSOR DI PANGANDARAN, AKIBAT ALIH FUNGSI GUNUNG PORANG DAN PASIR DUDAN ?

PARIGI-Menjawab keresahan beberapa warga yang bertanya, akhir-akhir ini Pangandaran sering dilanda bencana, dijawab Hendy Kuswaya seorang aktifis lingkungan, rusaknya alam diakibatkan karena ulah manusia. Adanya penjarahan dan perambahan hutan sekarang marak dimana-mana adalah salah satu penyebab bencana terjadi.

“Saya tidak menuduh ini kesalahan siapa, tapi yang jelas pelakunya manusia,”kata Hendy.(17/10).

Sebagai masyarakat penggiat lingkungan hidup, Hendy, lulusan Universitas Winayamukti jurusan Manajemen Hutan ini mengatakan, Gunung Porang dan Pasir Dudan merupakan kawasan lindung yang berfungsi sebagai sumber mata air yang bisa mengairi hampir sebagian besar wilayah Pangandaran,

“Seharusnya kawasan tersebut ditanami Tanaman Jenis Kayu Lain atau kayu rimba alam. “terangnya.

Ditambahkan Hendy, Aliran sungai Cikidang, Cikembulan dan  Citumang dan sungai Citonjong yang berakhir di muara Karang Tirta itu berasal dari Gunung Porang dan Pasir Dudan. Jika masyarakat Pangandaran ingin selamat dari bencana alam, maka solusinya harus rajin  merawat dan melestarikan wilayah sekitar sungai-sungai itu agar tetap berfungsi menjadi tempat  daerah resapan air.

“Kalau hutan rusak, maka saat datang musim kemarau kita akan mengalami kesusahan air dan sebaliknya jika musim hujan running off atau aliran permukaan menjadi tidak normal ditambah dengan membawa material yang lain .

“Saya berharap Pemda Pangandaran  segera mengajukan permohonan kepada pihak Perhutani sebagai pemegang Hak Guna Usaha hutan untuk menjadikan kawasan Gunung Porang dan Pasir Dudan sebagai kawasan hutan lindung tetap dan Taman Kahati (keanekaragaman hayati-red),”jelas Hendi.

Sementara di tempat terpisah, Kepala Bidang KSDA di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Pangandaran, DR. Erik Krisna Yudha  mengatakan,  pemetan kawasan hutan harus di sesuaikan dengan tata ruang sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat 2 (dua) Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

“Berdasarkan tata ruang Kabupaten induk, Cuiamis dan  rencana tata ruang Pangandaran, wilayah Kecamatan  Langkaplancar, Cigugur, sebagian Kalipucang, sebagian Parigi, sebagian Cijulang dan sebagian wilayah Pangandaran adalah wilayah konservasi geologi dan resapan air bawah tanah sehingga seharusnya hutan yang ada di Pangandaran adalah hutan konservasi,”terang Erik. (AGE).



Related

berita 7993303002046439

Posting Komentar

emo-but-icon

item