PARIPURNA LKPJ BUPATI TAHUN ANGGARAN 2015. IWAN M RIDWAN: “SAYA MAKLUM, KALAU PA JEJE MENGATAKAN SECARA FISIK TIDAK TAHU PERSIS..”

PANGANDARAN. Dari laporan LKPJ Bupati Kabupaten pangandaran pada rapat paripurna tanggal 31 maret 2016, disampaikan capaian penyerapan APBD tahun 2015 sebesar 83 %, itu dikarenakan karena masih sangat kurang serta lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM). Sepeti di Dinas kesehatan, penyerapan anggaran hanya 47 milyr diluar anggaran untuk pembangunan RSUD, 35 milyar.

    Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Pangandaran, Iwan M Ridwan, S.Pd M.Pd di hadapan wartawan usai memimpin rapat paripurna pertanggung jawaban LKPJ Bupati pangandaran tahun anggaran 2015.

“Dengan hanya 42 personil, terbayang bagaimana anggaran 47  milyar yang ada di Dinkes itu harus dihabiskan dalam 1 tahun.”Ungkap Iwan. 

Ditambahkan Iwan, dengan capaian penyerapan anggaran 83 %, pihaknya masih masih menganggap lemah kinerja pemerintah. Hal yang bisa membantu, adanya beberapa kegiatan-kegiatan yang memang skala prioritas sudah terserap anggarannya dan kegiatannya pun sudah dilaksanakan dengan baik.  Dan ada hal istimewa dan patut dibanggakan, hasil penelitian ilmiah yang dilakukan Unpad Bandung, ternyata pangandaran bisa mengalahkan Pemerintahan Kota Bandung. Penilaian DPRD dan seluruh fraksi, tidak maksimalnya penyerapan anggaran, berdasarkan fakta yang ada, disebabkan lemahnya SDM dan kurangnya personil serta lambatnya penetapan anggara. 

“Dulu ditetapkannya kan tanggal 22 pebruari, Alhamdulillah dengan kondisi ini kita masih bisa menyesuaikan dengan daerah lain. “Kata Iwan.

    Menurut Iwan , paripurna ini merupakan pertanggungjawaban pemerintah tahun pada APBD 2015 yang disampaikan bupati,  tapi Bupati depinitifnya sendiri baru dilantik tanggal 17 pebruari 2016. Artinya, LKPJ ini sifatnya secara pemerintah yang disampaikan kepada DPRD saja. Seperti APBD tahun 2014 sebagai hanya bersarkan perbup karena saat itu DPRD belum ada. Dan pembahasan serta penyerapan APBD tahun 2015 itu sebelum pangandaran mempunyai bupati-wakil bupati depinitif.

“Jadi saya maklum, kalau Pa jeje mengatakan, secara fisik penggunaan APBD 2016 tidak tahu persis. “Imbuh Iwan.

    Disoal janji-janji bupati dan wakil bupati dalam kampanye, Iwan setuju jika hal tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sedangkan yang disebut untuk mencapai visi-misi itu akan  dijabarkan pada program-program unggulan yang dijanjikan waktu kampanye dulu. “Dan itu tidak harus selesai dalam 1 tahun tapi dalam 5 tahun masa kepemimpinan Pa Jeje dan Pa Adang. “terang Iwan.

    Jadi, kata Iwan lagi,  untuk mencapai serta mewujudkan  Kabupaten Pangandaran akan ada tahapan. Untuk tahun 2016 apa dulu  yang harus di kerjakan,  tahun 2017 dan seterusnya.

“Berarti kan ada proses, ada tahapan untuk mewujudkan visi-misi tersebut. “Imbuh Iwan.

    Cuma Iwan menitipkan, jika pangandaran sudah menjadi destinasi wisata dunia, akan banyak wisatawan mancanegara yang datang dengan segala cara hidup dan budaya di negaranya masing-masing. Tentunya pangandaran sebagai kabupaten yang mempunyai budaya dan kearifan lokalnya yang masih terjaga utuh, harus bisa membentengi diri dengan budaya yang akan dibawa oleh wisatawan asing tersebut.

 “DPRD sangat setuju, bupati akan mencanangkan AMS dan SMP (Ajengan Masuk Sekolah dan Siswa masuk Pesantren-red) sebagai benteng untuk sejak dini pada usia sekolah dan tentunya juga bisa menciptakan pendidikan yang berkarakter. “Pungkas Iwan. (hiek-Pangandaran News)

Related

Jendela Parlemen 1215447124237323405

Posting Komentar

emo-but-icon

item