KUD MINASARI RENCANAKAN BUKA SPBN DI PELABUHAN CIKIDANG

PANGANDARAN. Dengan jumlah anggota per 31 desember 2015 sebanyak 635 nelayan, Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari Pangandaran terus berbenah diri untuk bisa berkembang lebih baik lagi.  Dibanding 4 tahun lalu, KUD Minasari yang pernah mengalami keterpurukan, kini di bawah kepemimpinan H. Jeje Wiradinata, KUD yang beralamat di Jalan Kidang Pananjung no 240  terus mengalami peningktan. Baik kesejahteraan anggota atau pengembangan berbagai usaha dengan total asset sekitar 5 milyar.

“Ini berkat keseriusan seluruh pengurus dan anggota koperasi untuk bisa lebih mensejahterakan masarakat nekayan pangandaran. “Ungkap Ketua KUD Minasari, H. Jeje Wiradinata melalui sambutan yang disampaikan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).(11/4).

Jenis usaha yang dimiliki Minasari, menurut Jeje diantaranya, usaha alat berat, hotel dan lain-lain.

“Tidak lama lagi kami pun berencana membuat SPBN (Statsiun Pengisian Bahan Bakar Nelaya-red) di sekitar pelabuhan Cikidang. “Lanjut Jeje.

Lebih jauh Jeje mengatakan, perkembangan KUD Minasari dari tahun ke tahun bisa langsung dirasakan nelayan. Dengan lancarnya lalulintas produksi perikanan laut yang dihasilkan nelayan pangandaran dengan mobilitas yang tinggi adalah salah satu indikator peran KUD dalam membantu usaha masarakat Pangandaran pada sektor perikanan  laut.

“Saya pun akan mengusulkan ke Kementerian Perumahan Rakyat untuk dibangun 600 unit rumah bantuan untuk nelayan pangandaran, “Katanya lagi.

Masih di tempat yang sama, salah satu anggota koperasi, Yakih (80), warga Rt. 04/04 Desa Pangandaran mengatakan, sebagai anggota KUD Minasari sangat besar sekali manfaat yang bisa dirasakan. pada RAT 2015 ia memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU)nya sebesar Rp 970 ribu.

"Saya mungkin termasuk anggota KUD Minasari paling lama. "Terang Yakih.

Menurut Yakih, kehidupan sebagai nelayan, jika tidak pandai-pandai mengatur uang dengan menyisihkan sebagian penghasilkannya untuk ditabungkan di koperasi, maka pada saat dimana datang musim tidak ada ikan untuk ditangkap, akan merasa sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat seperti itulah akan sangat terasa manfaatnya menjadi anggota koperasi.

 "Selain bisa mengambil tabungan, kita pun bisa pinjam untuk memenuhi kebutuhan keluarga. "Ungkap Yakih.  
Ditambahkan Yakih, walau kedua perahunya sekarang sudah diserahkan pada anak-anaknya, tapi ia tidak serta merta berhenti menjadi nelayan, karena kehidupan sebagai nelayan sudah tidak bisa dipisahkan lagi.

"Pernah saat musim ikan bawal putih, dalam satu hari saya bisa membawa uang ke rumah Rp32 juta. "Certa Yakin.

Disoal kepemimpinan H. Jeje Wiradinata di KUD Minasari, Yakih mengungkapkan, Jeje sebagai putra nelayan yang lahir dan dibesarkan di lingkungan nelayan tentunya sangat akrab dan paham pada keseharian kehidupan nelayan dan Jeje pun bisa merasakan langsung apa yang dibutuhkan para nelayan.

"Jika Pa Jeje masih bersedia, saya dengan anggota lainnya berharap mudah-mudahan Pa Jeje masih mau memimpin KUD Minasari. "Ungkap Yakih.

Sementara menyinggung soal maraknya penangkapan udang karang yang masih berukuran kecil, kepada nelayan Jeje berpesan, agar tidak melakukan hal seperti itu, karena selain bisa merusak perkembangannya juga secara ekonomis tidak menguntungkan. Dan jika masih ada yang menangkap lobster-lobster kecil tersebut, maka ia pun tidak akan segan-segan untuk membawanya ke ranah hukum.

“Apabila itu masih terjadi, pembelinya akan saya laporkan ke polisi. “Tegas Jeje.(hiek).

Related

berita 5666175264431116393

Posting Komentar

emo-but-icon

item