PONDOK PESANTREN NURUL BAYAN CIMERAK CETAK INSAN BERKARAKTER

CIMERAK-Sejak berdirinya  tahun 1932, Pondok Pesantren Nurul Bayan di Dusun Patrol Desa Sukajaya kecamatan Cimerak kabupaten Pangandaran Jawa barat, berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa.
Pondok Pesantren Nurul Bayan Cimerak-Pangandaran

Di bawah Yayasan Nurul bayan yang dikeluarkan pada tahun 2009 lalu, pesantren ini memiliki lima lembaga pendidikan modern, antara lain, Riyadlatul Athfal, Diniyah Tifatul Awal, pondok pesantren , SMP dan SMA.

Seperti dikatakan Ketua Yayasan Nurul Bayan, Ubad Badrujaman, saat ditemui di  ruang kerjanya, pada tahun 2017 yayasan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa rumah susun sewa  yang dibangun pada tahun 2018 lalu.

Dikatakan Ubad, yayasan telah mendirikan RA, SMP dan tahun 2019 menyusul didirikan SMA, yang dalam proses pendiriannya mendapatkan bantuan dari Pemkab Pangandaran berupa satu ruang guru dan tahun 2018 satu ruang laboratorium. Dan pada tahun 2019 ini kami juga mendapat tiga ruang kelas baru dan dikerjakan secara swakelola oleh panitia lokal sekolah.

“Hingga sekarang untuk SMP mempunyai sekitar 160 siswa, dan SMA 60 siswa, yang mayoritas siswanya berasal dari luar Kabupaten Pangandaran, seperti dari Tasik, Garut, Bandung juga ada yang dari Tanggerang. “trang Ubad.(29/7)

Tujuan didirikannya SMP dan SMA, kata Ubad, untuk membantu proram pemerintah di bidang pendidikan agar nantinya siswa lulusan pondok pesantren ini tidak hanya memiliki daya saing  yang tinggi tapi juga bisa memiiliki karakter yang berahlakul karimah.

Menurut Ubda, lembaganya mewajibkan pada seluruh siswa SMP dan SMA di pondok pesantren Nurul bayan ini diwajibkan untuk tinggal di asrama karena yayasan tidak menerima siswa yang hanya sekolah saja.

“Pendidikan SMP dan SMA di sini tidak dipungut biaya, alias gratis, bahkan khusus untuk jurusan informatika setiap siswa diberi satu perangkat komputer. “imbuhnya.

Ubad juga mengatakan, hingga saat ini lembaga pendidikan yang dipimpinnya baru memiliki 9 ruang belajar, yang digunakan 3 ruang belajar untuk SMP, sehingga masih ada kekurangnya 6 ruang kelas baru.

Sementara untuk SMA, kata Ubad lagi, sekarang masih numpang di pesantren, sedangkan untuk rencana tahun depan untuk SMP dan 5 rumbel lagi, jadi tahun depan masih dibutuhkan 11 ruang kelas baru.

“Dengan kondisi seperti ini, kami berharap Pemkab Pangandaran bisa membantu untuk mempasilitas kebutuhan kami, " pungkasnya. (ANTON AS)


Yayasan Nurul bayan ini baru memiliki   " 9 ruang belajar ".  Yang 3 ruang belajar biasa dipakai SMP, jadi Kami masih kekurangnya 6 ruang kelas baru. Sementara untuk SMA masih numpang di pesantren.

Tapi jika SMP dan SMA tahun depan yang daftar itu untuk 5 rumbel lagi, jadi tahun depan kami membutuhkan 11 ruang kelas baru.

Dengan kondisi seperti ini, saya berharap pihak pemerintahan kabupaten Pangandaran mau membantu untuk mempasilitasi kebutuhan kami, " pungkasnya. (ANTON AS)



Related

berita 6384566153441477313

Posting Komentar

emo-but-icon

item