Arena Pacuan Legokjawa Pangandaran Jadi Saksi Ketatnya Persaingan Kuda-Kuda Pada Ajang Merdeka Cup 2025

PANGANDARANNEWS.COM - Indonesia's Horse Racing dan Merdeka Cup 2025 kembali digelar, kompetisi kali ini dilaksanakan di gelanggang Pacuan Kuda Legok Jawa Kecamatan Cimeeak Kabupaten Pangandaran.(24/08/25)
Jawa Barat. Sarga.co sebagai penyelenggara berharap kehadiran Indonesia's Horse Racing di Pangandaran ini bisa membantu meningkatkan minat sportstaintment dan pariwisata di Jawa Barat dan sekitarnya.
Ada yang menarik terkait tempat diselenggarakannya Merdeka Cup kali yang digelar di track pesisir menghadap Laut Jawa, selain menyaksikan pertandingan balap kuda yang mendebarkan penonton juga dapat menikmati pemandangan tepi laut yang sangat indah.
Namun lintasan berpasir dengan nuansa angin laut ini, ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi kuda yang pertama kali berkompetisi di pesisir.
"Dalam even ini total ada 86 kuda yang ikut terlibat di 16 kelas yang dipertandingkan," terang Ketua Umum PP Pordasi Aryo Djojojadikusumo.
Ia mengatakan, ada sejumlah race yang berlangsung, diantaranya ada race bergengsi tinggi. Di seri ini merupakan kelas 3 tahun calon derby 1.400 meter dan juga kelas terbuka sprint 1.300 m. Masing-masing kelas memperebutkan total hadiah Rp60 juta.
Menurut Aryo, race-race yang digelar hari ini menjadi kesempatan bagi para kuda-kuda debutan untuk naik kelas menuju Indonesia Derby 2026.
Ia menyebut, Indonesia Horse Racing Merdeka Cup 2025 merupakan bagian dari
rangkaian acara pacuan kuda kita tahun ini.
Apabila sebelumnya dibuat di Yogyakarta, Salatiga, maka kali ini dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran.
"Ini merupakan acara PP Pordasi perdana yang bekerjasama dengan Sarga di Jawa Barat, dan ini akan menjadi bukan hanya yang pertama tapi akan lebih banyak lagi," katanya.
Aryo menambahkan, tace-race hari ini merupakan rangkaian dari kuda-kuda yang mencari pengalaman untuk road menuju Indonesia Dery tahun 2026. k
Lintasan di Legokjawa di Pangandaran ini, dibandingkan dengan trek di GOR Sultan Agung di Bantul atau di Tegal Waton di Salatiga jauh berbeda karena nuansanya hampir menyerupai arena pacuan kuda di luar negeri.
"Selain di Takengon Aceh, ternyata kita punya Legok Jawa di Pangandaran dan Tompaso di Sulawesi Utara tempat yang sangat cocok bagi kuda-kuda yang memang tujuannya adalah speed," imbuhnya.(hiek)