RPM Geruduk Kantor Setda Pertanyakan 100 Hari Kerja Bupati Pangandaran

PANGANDARANNEWS.COM – Tidak seperti hari-hari biasanya, kantor Sekreyariat Daerah (Setda) Kabupaten Pangandaran menjadi ramai, pasalnya ratusan masa aksi yang menamakan diri Rakyat Pangandaran Menggugat (RPM) melakukan aksi demonstrasi ke kantor Bupati Pangandaran.(02/06/25)

Dalam aksinya RPM ingin penjelasan dari Bupati dan Wakil Bupati, program kerja apa saja yang telah dilakukan dalam 100 hari kerja sebagai pemimpin Kabupaten Pangandaran.

Seperti disampaikan koordinator lapangan aksi RPM, Tian Kadarisman, dalam 100 hari kerjanya Bupati dan Wakil Bupati belum sama sekali merelasisasikan program yang tercantum dalam visi misi mereka.

"Dan hari ini kami datang kesini mau mengingatkan bahwa masih banyak polemik yang terjadi, masih banyak kedzaliman- kedzaliman yang ada di Kabupaten Pangandaran," kata Tian kepada sejumlah wartawan.(02/05/25)

Oleh karena itu, kata Tian,  Bupati – wakil bupati Pangandaran harus bisa memperbaiki kinerjanya dan merealisisikan apa yang dijanjkan. Karena menurutnya, visi-misi saat kampanye dulu belum direalisasikanya dan ini sangat menyengsarakan rakyat.

Gesekan sempat terjadi gesekan antara masa aksi dan aparat pengamanan, aksi saling dorong juga tidak bisa dihindari bahkan mereka juga melakukan aksi bakar ban.

Tian mengatakan, pihaknya sudah meminta untuk masuk ke gedung bupati mamum tetap tidak bisa dan tentu ini sebagai bentuk matinya demokrasi di Pangandaran.

“Bupati tidak bisa menerima kami,"teriaknya.

Seperti diketahui, saat aksi berlangsung Bupati Citra Pitriyami sempat keluar dari gedung dan menemui demonstran, namun kondisi malah makin riuh.

"Pada saat bupati muncul sempat kami menyampaikan, biarkan kami memberikan aspirasi dulu dan bupati akan diberi waktu untuk berargumen dengan kami tapi pas penyampaian aspirasi selesai, bupati malah tidak ada," jelas Tian.

Tian menyebut pihaknya juga mendapat ancaman dalam aksi tersebut dan sangat tidak logis, ia juga mengkalim bahwa rekanya ada yang mengalami luka saat bentrok dengan aparat kemanan.

Iapun berjanji akan melakukan aksi serupa dengan masa yang lebih banyak dalam waktu 7 kali 24 jam, karena tidak ada titik temu dalam aksi tersebut.

Dirinya mengatakan, salah satu tuntutan yang disamlaikan adalah soal gaji honorer yang belum juga dibayarkan.

"Logika saja, bagaimana para honorer ini bekerja dengan baik kalau gajinya tidak dibayar," ucapnya.

Sementara Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengatakan, dirinya sudah ada niat bertemu dengan masa demonstran, namun tidak diberi kesempatan untuk berbicara sehingga ia pun memutuskan untuk balik lagi ke dalam gedung, lalu dipanggil balik lagi kesana tapi tetap tidak diberi waktu untuk menjawab. 

“Saya sudah menerima teman-teman yang demonstrasi disana," ungkapnya.

Ia mengaku senang jika bisa berdiskusi dengan masa aksi dan menjadi bahan evaluasi dari kekuranganya selama ini dan ia mengaku membuka ruang diskusi dengan masa aksi, jika melakukan demonstrasi di lain waktu.

"Tapi saya tidak dikasih waktu untuk bicara, saya mau menjelaskan seperti apa ke mereka," tuturnya.(hiek)


Related

berita 3608382450294858302

Posting Komentar

emo-but-icon

item