Puskris Kemenkes RI Latih Tenaga Cadangan Kesehatan di IDA Camp #5 Pangandaran


PANGANDARANNEWS.COM
- Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, melatih calon tenaga cadangan kesehatan pada hari ke-3 giat Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) #5 Pangandaran.(03/04)

Menurut Komandan Tim Gabungan Indonesia Disaster Adaptive (IDA), dr. Ahmad Nurhadi, pihaknya merasa bersyukur karena Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisis Kesehatan telah memberikan perhatian penuh dan luar biasa kepada para relawan se-Jawa Barat, dengan mengirimkan utusan untuk menghadiri IDA Camp #5 sekaligus memberikan materi kepada para peserta. 

"Saya ucapkan terimakasih kepada Kementerian Kesehatan dalam hal ini Pak Menteri Kesehatan dan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, CFA," ungkapnya kepada wartawan.

Ahmad menjelaskan, 2 utusan dari Kapuskris, dr. Eko Mediastianto, M.Epid, dan Syamsul Ahmad, S.Kep yang hadir di IDA Camp #5 Pangandaran yang menjelaskan terkait peran Pusat Krisis Kesehatan dalam upaya mitigasi kebencanaan dan juga dalam kegiatan tanggap darurat bencana di Indonesia.

Puskris juga, menurutnya, memiliki program yang beririsan dengan IDA Camp, yaitu Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK), dan Puskris pun mencanangkan program untuk memberi pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk 3.000 masyarakat awam di Provinsi Jawa Barat. 

Hal ini, ucap Ahmad, tentu sangat beririsan dengan kegiatan IDA Camp karena bisa melatih kader-kader yang disiapkan untuk menjadi fasilitator dan relawan di 8 Klaster Kebencanaan, diantaranya Klaster Kesehatan.

"IDA memiliki ratusan relawan yang bergerak di bidang klaster kesehatan yang tersebar di seluruh Jawa Barat, diantaranya tergabung dalam relawan BKPRMI, Lidzikri, Healers, dan FUN Terapis_Herbalis," jelas Ahmad. 

Ahmad menjelaskan, sejak dulu pihaknya menginginkan adanya pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk relawan-relawannya, dan saat hal ini disampaikan pada utusan Kapuskris, ternyata ada ha yang menggembirakan karena mendengar bahwa Puskris menyiapkan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi TCK, dan bahwa relawan kami memenuhi syarat untuk didaftarkan menjadi TCK di Jawa Barat.

"Sayaberharap ke depan pihaknya dapat terus bekerja sama dengan Puskris serta bisa bersinergi untuk mewujudkan Jawa Barat dan Indonesia yang tangguh di bidang kebencanaan, khususnya untuk klaster kesehatan," tegasnya.(yusupsidik)

Related

berita 113033385929226519

Posting Komentar

emo-but-icon

item