Sejumlah Siswa SMPN 1 Mangunjaya Belum Bisa Baca, Kadisdik Pangandaran Pun Buka Suara


PANGANDARANNEWS.COM
- Dilansir dari sebuah media on line, sejumlah oelajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Mangunjaya kabupaten Pangandaran tidak bisa membaca dan menulis, tentu hal ini membuat Ketua Dewan Guru, Dian Eka Purnawati yang sekaligus koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merasa prihatin.

Menurut Dian, pada tahun 2023/2024 tercatat ada 29 siswa di SMPN 1 mangunjaya ini belum bisa membaca, yang didominasi pelajar laki-laki.

“Kelas VII tercatat 11 Siswa, kelas VIII 16 Siswa dan kelas IX 2 Siswa” ungkapnya.(03/08)

Saat diminta komentarnya terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin menjelaskan, tidak selamanya proses akan sesuai dengan hasil, dan inilah dunia pendidikan yang terjadi di Pangandaran.

"Guru memberikan pelajaran terhadap murid sudah sesuai dengan tupoksinya, namun kata hasilnya bukan sekolah yang menentukan," kata Agus saat diwawancara sejumlah awak media di SMPN 1 Mangunjaya.(04/08)

Jika saat ini ramai di media terkait ada sejumlah siswa SMPN 1 Mangunjaya yang di duga tidak bisa membaca, Agus  mengatakan, saat ini ia pun sengaja datang ke SMP N 1 Mangunjaya untuk memotifasi  teman-teman guru danemyampaikan bahwa ini merupkan tantangan namun tidak harus malu karena siapa tahu ke 32 siswa ini justru memiliki potensi lain atau bakat lain.

"Saya datangi guru disini untuk mendorong serta memberi perhatian lebih agar membimbing ke 32 siswa tersebut bisa memiliki kompetensi membaca menulis," ujar Agus.

Agus mengaku ia menggarisbawahi sesungguhnya SMPN 1 Mangunjaya ini memiliki anak-anak yang cerdas dan pandai, tapi jangan pernah merasa malu jika memiliki anak anak yang mungkin masih belum bisa membaca.

Disoal langkah apa yang akan dilakukan, Agus mengatakan, pihaknya akan fokuskan untuk memberikan bimbingan lebih, waktu lebih dan perhatian lebih terhadap siswa tersebut untuk mencapai kemampuan mendapat potensi masing-masing siswa ini.


Masih di tempat yang sama, Kepala SMP N 1 Mangunjaya Hadi Sukmana mengakui, berawal dari tahun ajaran lalu ada beberapa siswa yang tidak bisa membaca, maka pihak sekolah pun berinsiatif memberikan pelayanan terhadap siswa terutama pada siswa yang kesulitan membaca. Sehingga ia pun mengmpulkan siswa tersebut dan memberikan pengarahan dengan didamipingi beberapa guru yang memang sudah dipersiapkan untuk membantu agar anak tersebut bisa membaca.

Kata Hadi, tidak ada yang disalahkan dalam hal ini apapun baik alasan covid atau pun lainnya karena hal tersebut perlu analisa dan penelitian.

Bahkan menurutnya, anak tersebut juga tidak bisa dikatagorikan anak berkebutuhan khusus, karena masalah ini pun harus ada pembuktian para ahli.

Sekarang imbuh Hadi, langkah awal yang akan dilakukan, mengumpulkan data-data dulu setelah itu melalukan komunikasi dengan orang tua siswa, jangan sampai orang tua siswa itu sendiri justru akan memberikan tendensi yang tidak baik sehingga nantinya si anak menjadi minder.

"Intinya kami akan berupaya secara internal dulu dengan anak melalui teknik-teknik bagaiman agar anak mempunyai animo tinggi dalam membaca," pungkasnya. (Tn)

Related

Pendidikan 6649951181072521313

Posting Komentar

emo-but-icon

item