KETUA DPRD PANGANDARAN BERBAGI TIPS TERKAIT PENCEGAHAN PMK PADA HEWAN TERNAK

Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin
PANGANDARANNEWS.COM - Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin, HMM selain seorang politisi ia juga mempunyai latarbelakang sebagi dokter hewan, maka tidak heran jika ia paham tentang kesehatan hewan.

Asep mengaku ia memang berlatar belakang dokter hewan, sehingga jika ia akan mamnpu memberi saran untuk para peternak di Pangandaran agar terhindar dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Pertama yang harus dilakukan peternak adalah melakukan penyemprotan desinfektan di area kandang-kandang, kemudian merawat hewan ternaknya lebih bersih dan heginies lagi, “jelas Asep.(23/05)

Persoalan penyakit PMK diawali dari tata kelola dan tata laksana kandang, sehingga menurutnya tepat apabila di Kabupaten Pangandaran segera ada kegiatan desinfektan kandang pada para peternak selain kuda, khusus peternak sapi, kambing, kerbau termasuk hewan ternak yang terkena wabah PMK.

Tapi hingga saat iuni, kata Asep menurut laporan dari Dinas Pertanian bidang peternakan belum menerima laporan kasus PMK. Namun walau pun begitu Asep berharap para peternak harus tetap melakukan pembatasan kegiatan transportasi ternak dari daerah ke daerah khususnya di pasar hewan. Dan yang sekarang lagi merebak itu ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga peternak di Pangandaran harus membatasi adanya jual beli keluar daerah, apalagi jika tidak laku kemudian ternaknya dibawa kembali ke Pangandaran.

“Daerah yang terdekat sedang mengalami wabah PMK adalah Kabupaten Tasikmalaya, ini tentu harus menjadi perhatian khusus dalam pencegahannya, karena Tasik punya pasar hewan yang besar sehingga tidak menutup kemungkinan ternak-ternak yang ada disini dibawa kesana, dijual disana dan ketika tidak laku dibawa pulang lagi, “ujarnya.

Meskipun PMK tidak menular kepada manusia namun kata Asep, bahayanya penyebaran PMK melalui mulut atau air liur antar hewan ini sangat berpengaruh dan cepat menular. Menularnya bisa dari kontak fisik dan berliur, hingga menyebabkakan luka di mulut dan mengakibatkan luka di kuku hingga berbusa.

Asep mengungkapkan, almarhum ayahandanya merupakan pecinta kuda sehingga dari sejak kecil ia sering dibawa untuk menyaksikan kuda di arena pacuan.

“Dari ayah saya juga banyak belajar terkait hewan ternak seperti kuda ini sejak kecil bersama kedua kakanya, “pungkasnya. (PNews)


Related

Jendela Parlemen 3637420887326307057

Posting Komentar

emo-but-icon

item