PERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD, SEJUMLAH TOKOH BUDAYA SUNDA BERKUMPUL DI PADEPOKAN PAJAJARAN SUKARAJA

PANGANDARANNEWS.COM/TASIKNEWS – Ketua Dewan Pembina Padepokan Pencak Silat & Pesantren Pajajaran Pusat Abah Anton Charliyan didampingi sejumlah tokoh penggiat budaya sunda seperti  Sesepuh Guru Besar Padepokan Rd.H Uyut Sani Wijaya Natakusumah SH Msi, anggota DPD RI Jabar Bunda Eni,  Panglima tinggi Baranusa Bunda Ully Sigar,  Paramitha Rusady, utusan Kesultanan Solo, Rajawali Sokapura Rd Dicky, Ir Safari Agustin Ketua Geopark Galunggung, para tokoh adat dan budaya Bandung Abah Alam, Abah Dede Panjalu, Dadang Macan Ali,  Ratu Sekar , Ratu Suningrat, Hj Nining Ciamis, Ki Aan Citiis, Ustad Cecep Cilogak, Abu Fatih Maenpo Sukapura, Ki Sanca dan Manggala Garuda Putih serta perwakilan dari Pemkab Tasikmalaya, Asisten Daerah III, hari kemarin bekunjung ke Padepokan PS Pajajaran di Kecamatan Sukaraja untuk dalam rangka peringatan Maulud Nabi Muhammada SAW.(19/10)

Dalam kesempatan tersebut Abah Anton, panggilan akrab mantan Kapolda Jawa Barat ini, mengatakan budaya sunda ini selaras dengan ajaran Islam yang dibawa Rosululloh, karena sudah samawi atau berketuhanan yang maha esa sejak awal.

“Hal ini pernah saya tulis dalam buku saya yang berjudul Budaya Sunda Selaras dengam Budaya Kenabian, "ujarnya.

Hal senada dikatakan Sesepuh Guru Besar Padepokan Rd. H Uyut Sani Wijaya Natakusumah SH Msi, menurutnya hal tersebut dibuktikan dengan tulisan-tulisan yang ada pada prasati dan naskah-naskah kuno yang ada di tatar sunda dan seluruh nusantara, antara lain prasasti Kawali dan naskah amanat Galunggung yang mengatakan jika ingin jaya setiap manusia sunda harus selalu ada dalam jalan yang benar dan Lurus, Pakeun Heubeul Jaya dibuwana Pake Gawe Kerta Bener.

Rd. H Uyut Sani menuturkan, selaras juga dengan surat Al fatihah, Ikhdinas sirotol Mustaqin dan seterusnya, yang intinya tunjukanlah jalan yang lurus dan benar sebagaimana jalanya para pendahulu.

Ia juga menyebut Pake gawe Kreta Rahayu, Ulah botoh bisi Kokoro, jeung kudu Ngelmu Pare,  membangun Kekuatan dengan kedamaian, jangan serakah karena akan celaka serta harus membangun kekuatan dengan kerendahan hati, dan ini selaras dengan sikap dan ajaran Islam yang harus tawadhu (rendah hati), harus menjaga hati serta membawa kedamaian (Rahmatan lil Alamin) bagi seluruh umat dan alam semesta. 

“Dari bukti dan kajian kecil saja ternyata budaya sunda dan ajaran Islam sudah selaras,  sehingga dengan peringatan Maulid Nabi ini, tidak perlu ada lagi perbedaan paham antara budaya dan Agama, apalagi sampai terjadi benturan karena salah paham denga tata cara adat tradisi yang selama ini dilaksanakan, padahal semua tujuanya sama untuk yang Maha Kuasa, Alloh yang Maha Esa, “ujar Uyut Sani.

Sementara Asda 3 Kabupaten Tasik dalam sambutannya menyampaikan, dengan adanya komunitas budaya ini bisa menjadi aset besar dalam pengembangan wisata daerah, karena masih tokoh budaya yang peduli dan tetap memelihara nilai-nilai seni budaya warisan leluhur.

Secara terpisah artis Paramitha Rusadhy saat diminta komentarnya mengatakan, ia sangat mengapresiasi dengan kegiatan Maulud Nabi yang diselenggarakan padepokan Pajajaran  sebagai kegiatan religius (Keagamaan) yang dikemas dengan nuansa budaya.

“Saya berharap acara seperti ini juga bisa dilakukan oleh komunitas budaya lainya sehingga terjalin persatuan dan kesatuan antara tokoh budaya dan tokoh agama, “ucapnya.(ANWARWALUYO)


Related

TASIK NEWS 7033000679624984715

Posting Komentar

emo-but-icon

item