MENSOS TRI RISMAHARINI HADIRI PUNCAK KEGIATAN HUT TAGANA KE-17 DIKABUPATEN PANGANDARAN

PANGANDARANNEWS.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir di tengah-tengah Puncak kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional yang dihadiri 582 orang dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, bertempat di kawasan Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.(31/03)

Turut hadir mendampingi Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnana, dan Sekretaris Dirjen Linjamsos Robben Rico. Hadir pula Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Dengan rangkaian kegiatan ini, seperti Tagana Menjaga Alam gerakan penanaman pohon mangrove dan tanaman keras lainnya sebanyak 2,7 Juta Pohon sebagai upaya pencegahan bencana.

Dalam sambuatnnya Menteri Sosial Tri Rismaharini mengapresiasi peran dan pengabdian Tagana dengan berbasis kekuatan masyarakat erperan dengan segala keraifan lokalnya ikut berperan dalam membantu penanganan bencana yang terbukti tangguh dan berdedikasi.

Sebagai produk kearifan lokal, kata Mensos, kehadiran Tagana telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat khususnya dalam penanganan bencana. Seperti sat terjadi bencana alam tsunami di Aceh tahun 2004 silam Tagana juga telah mampu menekan jumlah korban jiwa atau ketika bencana di Simeuleu yang harusnya paling parah korban dilaporkan hanya 4 jiwa.

“Dan ini jelas tidak lepas dari peran kearifan lokal termsuk di dalamnya Tagana, ” kata Mensos.

Pada saat kunjungan ke kawasan bencana, Mensos mendengar laporan bahwa tanpa dipanggil  dengan inisiatif sendiri Tagana dari daerah lainnya langsung bergerak membantu rekannya yang tengah bertugas di lokasi bencana 

“Tagana dari sekitar daerah bencana langsung hadir dan ikut membantu dan mereka bekerja tidak kenal lelah dari pagi sampai larut malam, Hidup Tagana ! ”ucap Mensos. 

Dalam melaksanakan tugasnya, kata Mensos, Tagana  juga mampu bekerja bersama dengan unsur-unsur masyarakat lainnya  termasuk dengan pilar-pilar sosial Kementerian Sosial, TNI dan Polri, sehingga peran Tagana tidak hanya pada saat bencana namun juga sebelum penanganan bencana.

Selain aktif membantu penanganan bencana, Tagana juga menyelenggarakan pelatihan antisipasi menghadapi bencana dengan melibatkan anak sekolah, sehingga nanti mereka sudah mulai terbiasa dan mengenal penanganan bencana sejak dini, dan ini diharapkan bisa mengurangi resiko bencana.

Mensos mengatakan, Tagana tidak hanya menangani bencana alam namun juga bencana sosial yang sudah berjalam dalam beberapa kesempatan.

“Saat ini Kemensos menyelenggarakan program Tagana Masuk Sekolah dengan tujuan sebagai upaya sosialisasi kesiapsiagaan kepada seluruh anak – anak, guru dan orangtua siswa,”terangnya.

Tagana Masuk Sekolah (TMS) menggunakan metode pengenalan jenis dan model pengurangan resiko bencana, Strategi kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana serta pengorganisasian penanggulangan bencana di satuan pendidikan.

Dalam penanganan bencana, lanjut Mensos, Kemensos melakukan tugas dengan memberikan bantuan berupa permakanan dengan layanan dapur umum, pendirian tenda darurat dan layanan dukungan psikososial serta mengeluarkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan santunan ahli waris korban yang meninggal dunia.

Dengan segala keterbatasan, Mensos jua mengakui sinergitas multi pihak dengan  Kementerian dan lembaga terkait  merupakan hal yang mutlak dilakukan sehingga pelayanan kepada korban bencana alam diharapkan dapat terlaksana secara cepat dan tepat.

“Harapan saya kepada seluruh Kepala Dinas Sosial provinsi agar tidak saja ditingkat nasional sinergitas antar lembaga ini terjadi namun ditingkat daerah provinsi ataupun di Kabupaten-Kota sehingga benar-benar sinergitas ini mempunyai daya guna yang mampu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,”tegasnya. (PNews)




Related

berita 932278487348304340

Posting Komentar

emo-but-icon

item