SEJUMLAH ORANGTUA SISWA DI KARANGNUNGGAL MENGAKU PROSES BELAJAR DARING TIDAK EPEKTIF

PANGANDARANNEWS.COM/TASIKNEWS – Mengikuti Surat Edaran Gubernur Jawa Barat disampaikan melalui Dinas Pendidikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah sebagai mana biasa tidak dilakukan dengan waktu yang belum ditentukan, guna menghindari munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan Sekolah/pendidikan. Daring adalah merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet, dan daring merupakan terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.

Demikian disampaikan Kepala UPTD Pendidikan Karangnunggal, Acep M.Mpd saat ditemui di ruang kerjanya beberapa hari yang lalu.

Menurut Acep, pihaknya saat ini tetap mamatuhi perintah pusat, artinya untuk ruang lingkup UPTD Pendidikan Karangnunggal mulai dari tingkat Paud/TK sampai tingkat SMA dan sederajat semua mengikuti sistem pembelajaran daring pada suasana Pandemi Covid-19 saat ini.

“Guru wajib memahami tentang sistem ini, sebab pendidikan tidak boleh berhenti dengan keadaan dan situasi apapun untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” tandasnya.(24/7)

Kata Acep, salah satu media kegiatan belajar-mengajar pihaknya terus menyambangi beberapa kelompok belajar di di lapangan, anak-anak atau para siswa agar tidak kehilangan semangat untuk belajar mengikuti sistem yang diberlakukan. Hanya di sisi lain ada yang perlu jadi perhatian pemerintah terkait siswa yang keluarganya dinilai kurang mampu secara ekonomi, pembelajaran sistem daring yang berbasis aplikasi dengan android ini.

Menurutnya, bagi siswa yang tidak mampu tetap harus dicarikan solusinya agar tidak kesenjangan antara siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu secara ekonomi.

Salah satunya dengan mengutus Desi, Spd (Guru Matematika) dan Suryana, Spd (Guru Kesenian) di SMP Islam Trijaya dengan membentuk kelompok-kelompok belajar yang setiap harinya dipantau.

“Solusi ini untuk mensiasati agar semua siswa mendapat pembelajaran yang adil baik bagi siswa yang mampu maupun siswa yang kurang mampu, “imbuhnya.

Saat diminta komentarnya, beberapa orang tua murid, mengatakan, belajar darling berbasis  aplikasi on line sangat tidak epektif, pasalnya di saat pademi  covid 19 kondisi ekonomi sedang lemah untuk memenuhikbutuhan sehari-hari pun sulit apalagi untuk membeli android.

“Belum lagi biaya untukmembeli pulsa kouta  internetnya, jelas  belajar darling ini sangat tidak epektif dibanding belajar di sekolah seperti biasa, “ujarnya.

Disayangkan saat diminta tanggapannya tentang hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya,  sedang sibuk. (ANWARWALUYO)

Related

TASIK NEWS 6761897709169173519

Posting Komentar

emo-but-icon

item