SAFARI BUDAYA PEMKAB PANGANDARAN YANG KETIGA DIGELAR DI KECAMATAN SIDAMULIH
https://www.pangandarannews.com/2020/03/safari-budaya-pemkab-pangandaran-yang.html
ngariksa jagat nguriling nagri katepis wiring
PANGANDARANNEWS-Kecamatan Sidmulih merupakan tempt kali ketiga Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata dan H. Adan Hadari yang didampingi Sekda, H. Kusdiana dan beberapa pejabat di lingkup pemkab, hadir dalam Safari Budaya ngariksa jagat nguriling nagri katepis wiring.(14/3)
Kegiatan yang dipusatkan di lapang sepak bola CimangguiDesa Cikalong, disambut gembira warga yang antusas ingin menyaksikan beberapa tampilan kebudayaan, seperti Kesenian Gondang, Ketuk tilu, ronggeng, seni beluk dan ksenian daerah lainnya.
Ada sekitar 130 lisung (tempat menumbuk padi yang menjadi alat kesenian gondang) yang dimainkan 130 seniman gondang buhun, menjadi suguhan yang menampilkan ketukan berirama hasil dari bunyi alu yang dipukul-pukul pada lisung yang diharmonisasikan alunan tembang sunda dari para pemainnya.
Tak hanya gondang, tampilan kesenian lainnya pun menjadi tontonan di atas panggung yang semarak diwarnai pijar lampu warna-warni hingga mampu membuat sajian kesenian tradisional ini menjadi sebuah tontonan yang menghibur dan sarat akan makna filosofi terkandung di dalamnya.
Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, di atas panggung berkesempatan berdialog langsung dengan salah seorang tokoh budaya asal Sidamulih, Rendi atau yang akrab dengan sebutan Sangkeh.
Sangkeh, seorang seniman kendang ketuk tilu dan paham 17 pupuh sunda, diantaranya, dangdanggula, sinom, asmarandana, pucung , durma, kinanti dan lainnya. Dan berkat kecintaannya pada budaya tradisonal ini juga yang membuat Sengkeh bisa duduk satu kursi sejajar dengan Bupati Pangandaran pada segmen Ngarumat Budaya Sorangan (Ngabaso ).
“Saya atas nama pemerintah Kabupaten Pangandaran mengucapkan terimakasih pada Bapak Rendi yang telah dengan setia dan tekun menjaga budaya sunda, “kata bupati, mengawali dialognya.
Tujuan dari ngariksa jagat nguriling nagri katepis wiring ini, lanjut buapti, untuk melestarikan serta menggali budaya tradisional yang ada di setiap kecamatan.
Bupati mengatakan, pada tahun ke 4, memimpin pemerintah Kabupaten Pangandaran, pembangunan infrastruktur jalan hingga tahun 2020 ini sudah selesai, dan di tahun ini juga akan dibangun jalur wisata dari mulai Desa Babakan, Pangandaran, Batuhiu, Bojongsalawe, Batukaras hingga ke Madasari dan Desa Legokjawa.
“Dan tahun ini juga pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan sidamulih, dengan menyelesaikan jalur ke Kalijati dan jalan yang menghubungkan Sidamulih ke Panenjon, “ucap bupati.
Bupati menambahkan, dengan selesainya pembangunan infrastruktur jalan kabupaten, selanjutnya kebijakan Pemkab Pangandaran pun akan bergeser pada pola kebijakan lainnya, dan salahsatunya pengembangan budaya dan seni.
Menurut buapti, ia paham betul seni budaya sangat diperlukan karena akan sejalur dengan pengembangan wisata hingga nantinya akan sampai pada titik ahir, Pangandaran menjadi tujuan wisata dunia.
" Kalau kita bersama Pangandaran pasti luar biasa" ujar bupati. . (PNews)
PANGANDARANNEWS-Kecamatan Sidmulih merupakan tempt kali ketiga Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata dan H. Adan Hadari yang didampingi Sekda, H. Kusdiana dan beberapa pejabat di lingkup pemkab, hadir dalam Safari Budaya ngariksa jagat nguriling nagri katepis wiring.(14/3)
Kegiatan yang dipusatkan di lapang sepak bola CimangguiDesa Cikalong, disambut gembira warga yang antusas ingin menyaksikan beberapa tampilan kebudayaan, seperti Kesenian Gondang, Ketuk tilu, ronggeng, seni beluk dan ksenian daerah lainnya.
Ada sekitar 130 lisung (tempat menumbuk padi yang menjadi alat kesenian gondang) yang dimainkan 130 seniman gondang buhun, menjadi suguhan yang menampilkan ketukan berirama hasil dari bunyi alu yang dipukul-pukul pada lisung yang diharmonisasikan alunan tembang sunda dari para pemainnya.
Tak hanya gondang, tampilan kesenian lainnya pun menjadi tontonan di atas panggung yang semarak diwarnai pijar lampu warna-warni hingga mampu membuat sajian kesenian tradisional ini menjadi sebuah tontonan yang menghibur dan sarat akan makna filosofi terkandung di dalamnya.
Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, di atas panggung berkesempatan berdialog langsung dengan salah seorang tokoh budaya asal Sidamulih, Rendi atau yang akrab dengan sebutan Sangkeh.
Sangkeh, seorang seniman kendang ketuk tilu dan paham 17 pupuh sunda, diantaranya, dangdanggula, sinom, asmarandana, pucung , durma, kinanti dan lainnya. Dan berkat kecintaannya pada budaya tradisonal ini juga yang membuat Sengkeh bisa duduk satu kursi sejajar dengan Bupati Pangandaran pada segmen Ngarumat Budaya Sorangan (Ngabaso ).
“Saya atas nama pemerintah Kabupaten Pangandaran mengucapkan terimakasih pada Bapak Rendi yang telah dengan setia dan tekun menjaga budaya sunda, “kata bupati, mengawali dialognya.
Tujuan dari ngariksa jagat nguriling nagri katepis wiring ini, lanjut buapti, untuk melestarikan serta menggali budaya tradisional yang ada di setiap kecamatan.
Bupati mengatakan, pada tahun ke 4, memimpin pemerintah Kabupaten Pangandaran, pembangunan infrastruktur jalan hingga tahun 2020 ini sudah selesai, dan di tahun ini juga akan dibangun jalur wisata dari mulai Desa Babakan, Pangandaran, Batuhiu, Bojongsalawe, Batukaras hingga ke Madasari dan Desa Legokjawa.
“Dan tahun ini juga pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan sidamulih, dengan menyelesaikan jalur ke Kalijati dan jalan yang menghubungkan Sidamulih ke Panenjon, “ucap bupati.
Bupati menambahkan, dengan selesainya pembangunan infrastruktur jalan kabupaten, selanjutnya kebijakan Pemkab Pangandaran pun akan bergeser pada pola kebijakan lainnya, dan salahsatunya pengembangan budaya dan seni.
Menurut buapti, ia paham betul seni budaya sangat diperlukan karena akan sejalur dengan pengembangan wisata hingga nantinya akan sampai pada titik ahir, Pangandaran menjadi tujuan wisata dunia.
" Kalau kita bersama Pangandaran pasti luar biasa" ujar bupati. . (PNews)