DENGAN KIAT MILIKI BANYAK UNIT USAHA, KUD MINASARI PANGANDARAN SEMAKIN BERKEMBANG

PANGANDARAN NEWS-Usai memimpin Rapat Anggota Tahunan (RAT), menurut Ketua KUD Minasari Kecamatan Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, hasil produksi tangkapan nelayan Pangandaran selama tahun 2019  mencapai Rp 35,7 milyar, sehingga KUD Minasari Pangandaran dapat menyumbang PAD sebesar Rp 1,25 milyar.

“Sedangkan hasil retribusi pemda Pangandaran seluruhnya dari sektor perikanan sebesar Rp 2,7 milyar melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 2,6 milyar, “terang Jeje.(15/2)

Diakui Jeje, beberap waktu lalu pihaknya kurang fokus terkait jam buka Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang tidak disesuaikan dengan waktu kedatangan nelayan.

Menurut Jeje, ada nelayan yang mendarat sekitar jam 23.00, sedangkan TPI jam itu sudah tutup sehingga nelayan pun menjual ikannya keluar, maka ke depan ini harus dievaluasi lagi.

“Padahal nilainya sangat besar, seperti ikan bawal putih, nilainya Rp 2 miliar dan udang rebon dengan  nilainya hampir Rp 1 miliar, “terangnya.

Dikatakan Jeje, ia merasa jengkel karena ada beberapa kapal luar yang mencari ikan di Pangandaran dan bersandar di Pelabuhan Cikidang namun tidak menjual hasil tangkapannya ke TPI, dan masalah ini baru diketahui akhir-akhir ini.

Disoal perkembangan usaha KUD Minasari, Jeje mengatakan, Sisa Hasil Usaha (SHU) mencapai hampir Rp 500 juta yang bisa dinikmati seluruh anggota, karyawan dan menejer KUD Minasari.
Agar bisa lebih maju, Ia pun mendorong KUD Minasari terus berinovasi untuk menambah unit-unit usaha lainya, seperti mendirikan toko modern (Minamart) yang dikerjasamakan dengan koperasi dan tentu dengan beberapa pertimbangan tidak mematikan usaha kecil dan pasar tradisional.

Jika Minasari hanya mengandalkan jasa lelang saja, imbuhnya, maka hasilnya pun tidak akan optimal. Dan KUD Minasari hingga sekarang bisa besar ini karena memang usahanya banyak, seperti Rumah Makan Sea Food Minasari di Pamugaran yang bekerjasama dengan biro-biro trevel sehingga ramai terus pengunjungnya.

“Dulu gedung kantor yang tidak produktif setelah disulap menjadi Minamart, sekarang Alhamdulillah bisa memberikan keuntungan sekitar Rp.200 juta per tahun. “kata Jeje lagi.

Sementara saat dihubungi lewat telapon celullernya, Kepala Menager Umum KUD MInasari, Hamdan, menyampaikan,  pihaknya tentu akanterus menggenjot serta memberdayakan  usaha-usaha produktif yang ada di koperasi.

“Dan fokus kami tentunya ekonomi berbasis kolektif, ”ujar Hamdan.

Hamdan juga mengatakan, jika sebuah koperasi ingin maju dan berkembang, maka harus dipegang dan dikendalikan oleh orang-orang yang memang memunyai ideologi ekonomi kolektif.

“Jangan sebaliknya, jika koperasi dikendalikan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan ekonomi persanalnya yang sangt tinggi, maka koperasi itu tidak akan berumur panjang dan akan hancur, “tegas Hamdan. (PNews)

Related

berita 4854924964641341710

Posting Komentar

emo-but-icon

item