PT KAI DAOP 2 AKAN REAKTIVITASI KERETA API KE PANGANDARAN ?

SIDAMULIH-Informasi tentang rencana PT KAI (persero) Daerah Oprasi  (Daop) 2 bandung yang akan mereaktivitasi kereta api Banjar-Pangandaran sangat dinanti warga. Pasalnya, ribuan masyarakat yang sudah terlanjur membangun tempat tinggalnya di atas bantaran rel kereta api harap-harap cemas, kapan ia harus membongkar bangunannya yang sudah didiami selama bertahun-tahun. Tidak sedikit pula warga yang mendirikan bangunan permanen yang hanya berbekal surat perjanjian antara masyarakat dan pihak PT KAI.

Ditemui usai menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk bencana korban di Kabupaten Pangandaran di aula Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih, Vice Presiden (VP) Daop 2 Bandung, Saridal mengatakan, rencana untuk mengakitfkan kembali jalur kereta api ke Pangandaran itu sepenuhnya ada di Dirjen.
Saridal menambahkan, untuk keperluan tersebut dirjen pun sudah melakukan feasibility study (FS) dan Detail Engineering Design (DED)

Jadi, lanjutnya, rencananya memang ada tapi keputusannya ada di dirjen, kalau pihaknya nanti  yang akan  mengopersikannya.

“Permasalahannya sekarang kan, ada tidak anggaran pemerintah untuk itu. “ungkap Saridal.(11/10)

Disoal banyaknya bangunan warga yang sekarang menempati rel kereta, Saridal mengatakan, nanti  untuk reaktifitas kereta ke Pangandaran tentunya akan dilakukan maping dan disosialisasikan kepada masyarakat.

“Jadi bukan hanya ke Pangandaran saja, rencana jurusannya sampai ke Cikajang, Pamengpek terus ke Ciwidey lalu masuk Bandung. “terang Saridal.

PT KAI, menurut Saridal, tidak ada rencana untuk membangun kereta api khusus wisata, tapi kereta regular biasa seperti kereta jurusan ke daerah lainnya.

Lebih jauh Saridal mengatakan, jika dilihat dari sisi bisnis kereta api ke Pangandaran, sebenarnya kereta api bisa diposisikan menjadi salah satu penunjang transfortasi  pembangunan yang ada di Kabupaten Pangandaran.

“Jadi kalau perekonomi Pangandaran dan sekitarnya naik, dengan ada jalur kereta api, maka  khsususnya sarana tranfortasi menjadi lancar dan akses ke Pangandaran pun akan lebih cepat. “ujar Saridal lagi.

Adanya terowongan dan jembatan terpanjang di pulau jawa yang ada di lintasan Banjar Pangandaran, menurut Saridal, mungkin itu yang akan menjadi daya tarik kereta api dibandingkan dengan yang ada di daerah lainnya.

“Relnya sama 10,67, kecepatan keretanya kalau bisa 80 km per jam, sehingga waktu tempuh dari Pangandaran ke Banjar bisa sampai dalam 1 jam, Banjar-Bandung 4 jam, jadi waktu tempuh dari Pangandaran ke bandung sekitar 5 jam. “terangnya.

Sementara menurut salah seorang petugas PT KAI di Pangandaran, Bangbang Turisman, ada sekitar 6 ribu kepala keluarga (KK) warga yang membangun di atas rel kereta tersebar rata hampir di setiap kecamatan yang ada lintasan jalan kereta api dengan perjanjian hak guna pakai.

“Sebenarnya dalam perjanjian tersebut warga hanya boleh mendirikan bangunan semi permanen, tapi entah kenapa banyak masyarakat sekarang membuat rumah dengan bangunan permanen. ”kata Bangbang saat dihubungi lewat telepon celullernya.(12/10).

Bangbang juga mengatakan, dalam perjanjian yang dibuat antara masyarakat dan pihak PT KAI (persero), salah satunya tertulis, apabila PT KAI dan pemerintah akan menggunakan tanah tersebut, masyarakat tidak akan mendapat ganti rugi. (hiek)

Related

berita 4542581150643562752

Posting Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

emo-but-icon

item