STAKEHOLDER MEETING, UNTUK PENATAAN WISATA

PANGANDARAN-Menginjak usia ke 5 tahun, salah satu program  unggulan pemerintah daerah, penataan kawasan wisata terus digalakan. Perbaikan infrasturktur dan penataan di sana-sini, merelokasi sekitar 1365 pedagang yang selama ini berjualan di pinggir-pinggir pantai ke tempat yang sudah disediakan pemerintah daerah adalah salah satu wujud penataan.

Demikian dikatakan Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang Hadari dalam acara “Stakeholder Meeting Sinergitas dalam Rangka Penataan dan pengembangan Obyek Wisata Pangandaran untuk Wisata Kelas Dunia” bertempat di hotel Arnawa Pangandaran. (13/10).

“Dalam perjalanan selama 1 tahun 7 bulan bersama bupati, kami terus bekerja menata dunia pariwisita salah satu program unggulan Pemkab Pangandaran. ”kata Adang Hadari.

Adang menambahkan, bersama Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Barat dan Kementerian Pariwisata, penataan dan perluasan obyek wisata terus menerus dikembangkan.

“Insaalloh, tanggal 10 januari 2018 nanti, di sepanjang pantai barat dan timur  tidak akan ditemui lagi pedagang yang selama ini jualan disana. “imbuh Adang.

Sementara dalam acara yang dihadiri ketua Komisi II DPRD, Asisten Daerah, Bappeda dan seluruh pelaku usaha jasa wisata ini, Kepala Dinas Pariwista dan Kebudayaan Pangandaran, Drs. H. Undang Sohbarudin, dalam sambutannya mengatakan, yang menjadi agenda besar pariwisata Kabupaten Pangandaran adalah merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di pesisir pantai.

Dikatakan Undang, Pangandaran merupakan kawasan strategis nasional, dan untuk kepentingan tersebut Pemda Pangandaran sudah mengajukan provosal beberapa program ke pihak Kementerian pariwisata sekitar Rp 40 milyar yang diperuntukan penataan dan perluasan destinasi wisata yang ada di Pangandaran.

“Nantinya, kita akan memperluas kawasan keramaian dengan cara memindahkan 12 resto besar ke satu kawasan yang kita sebut, kampung turis di pantai pamugaran. “jelas Undang. (Toni Taufik)

Related

berita 327254295022564234

Posting Komentar

emo-but-icon

item