RIBUAN MASYARAKAT PADATI SYUKURAN NELAYAN PANGANDARAN

PANGANDARAN-Sudah 2 kali sejak kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran, H. Jeje Wiradinta dan H. Adang Hadari yang dilantik tanggal 17 Pebruari 2016 di Gedug Merdeka Bandung, helaran Sukuran Nelayan Pangandaran berubah. Acara Sukuran Nelayan tersebut kini tidak lagi disertai larungan sesaji kepala kerbau ke tengah lautan seperti yang dilakukan pada sukuran nelayan (dulu hajat laut-red) tahun-tahun sebelumnya. 

Menurut Bupati Pangandaran dalam sambutannya, hal tersebut tidak diajarkan dalam agama islam, agama yang dianut hampir seluruh nelayan Pangandaran.

“Sekarang kita hanya melaksanakan tabur bunga sambil mendoa’kan khususnya para nelayan kita yang sudah meninggal. “ungkap Jeje.(21/9)

Jeje pun menegaskan, ini acara syukuran nelayan bukan hajat laut yang dilaksanakan seluruh nelayan dalam rangka mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan selama ini.

Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran, menurut Jeje, pihaknya sangat bangga bisa berkumpul bersama-sama seluruh elemen masyarakat. Ada nelayan, pejabat pemerintah, anggota DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelajar dan ribuan masyarakat yang begitu antusias untuk mengikuti acara yang selalu digelar tiap tahun ini.

“Dalam acara ini kita bisa merasakan kebersamaan yang selalu akan kita bangun untuk kemajuan Kabupaten Pangandaran. “kata Jeje bangga.

Masih kata Jeje, kegiatan apa pun sudah seharusnya berada dalam lingkaran pagar nilai-nilai agama agar bisa bermanfaat dan mendapat barokahNya.

Selepas menyaksikan prosesi upacara adat, bupati dan wakil bupati ditemani tamu undangan lainnya berjalan menuju pantai untuk melakukan tabur bunga dengan pe,bacaan doa’ yang dipimpin Wakil Bupati pangandaran, H. Adang hadari.

Sementara menurut ketua Penyelenggara, Datam Sutarjo, acara syukuran nelayan tahun ini digelar saat nelayan sedang dalam musim ikan. Karena menurut Datam, berbeda saat acara yang sama digelar tahun 2016 lalu, kjetika itu nelayan Pangandaran sedang musim paceklik.

Dikatakan Datam, sekitar 2500 nelayan Pangandaran tumpah ruah larut dalam kegitan ini bersama-sama masyarakat lainnya.

Capain jumlah produksi, lanjut Datam, sampai dengan bulan agustus sudah mencapai Rp 21,7 milyar dengan estimasi PAD per bulan september mencapai 57 % dari target PAD retribusi perikanan tahun 2017 sebesar Rp 2,4 milyar.

“Saya optimis, pada akhir tahun 2017 ini, jumlah produksi perikanan laut KUD Minasari Pangandaran bisa mencapai Rp 40 milyar, “terang Datam.  (hiek)

Related

berita 5025217739228345511

Posting Komentar

emo-but-icon

item