YAYAT KISWAYAT: “TIDAK SATU RUPIAH PUN KEBOCORAN TIKET MENGALIR KE DINAS…

PANGANDARAN-Dari sekitar 120 destinasi wisata yang ada di kabyoaten Pangandaran, hanya 5 obyek wisata (ow) saja yang sudah menghasil Penghasila Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Dinataranya, ow Pantai karapyak di Kecamatan Kalipucang, Pantai Pangandaran Kecamatan Pangandaran, Pantai Batuhiu Kecamatan Parigi, Green Canyon dan Pantaui Batukaras di Kecamatan Cijulang.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Pangandaran, melalui Sekdis, H. Yayat Kiswayat, target PAD tahun 2017 khusus untuk pendapatan pada libur hari Raya Idul Fitri, terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
Sebagai gambaran, masih kata Yayat, ow pantai Pangandaran pada even yang sama (hari raya idul fitri-red), dari H-3 sampai dengan H+12, tahun 2014 Rp 13.276.000, tahun 2015 Rp 14.832.000 tahun 2016 Rp 15.211.000.

“Untuk tahun 2017, sampai dengan H+7 saja sudah mencapai Rp 30,5 juta. “terang Yayat.(7/3).

Yayat yang ditemui di ruang kerjanya menambahkan, sedangkan untuk capaian target tahun anggaran 2017, sebesar Rp 15 milyar sudah tercapai 36,36 %.

Disoal maraknya isu kebocoran tiket di tol gate yang rame jadi isu di media sosial (medsos), Yayat menerangkan, ada beberapa faktor yang memang ada kesan kebocoran telah terjadi dilakukan para petugas di pintu masuk. Padahal, karena membludaknya kendaraan terutama roda dua, sihingga petugas kewalahan sehingga belum sempat memberikan tiket tanda masuk, pengunjung tersebut keburu tancap gas.

“Belum lagi lambatnya memberikan uang pengembalian, hingga mungkin pengunjung tersebut tidak sabar dan langsung saja pergi. “jelas Yayat.

Dikatakan Yayat, faktor lainnya seperti sarana e-ticketing yang belum sempurna serta dalam pengoperasiannya pun belum optimal. Terkadang eror karena seringnya buka-tutup.

“Mungkin ke depannya harus dibangun jalur-jalur kecil yang bisa dilewati hanya satu motor saja dengan menempatkan 1 atau 2 orang petugas dalam satu jalurnya. “imbuh Yayat.

Soal jalan melalui area milik Grand Pangandaran PMB, Yayat mengatakan, selama ini Dinas Pariwisata kesulitan untuk mejual karcis di lokasi itu karena belum ada aturan daerahnya yang mengatur hal tersebut.
Ditambahkan Yayat, tenaga sukwan yang selama ini bertugas siang-malam di pintu-pintu menuju obyek wisata, sampai sekarang belum ada anggarannya juga belum ada aturan yang mengatur tentang upah mereka.

Tenaga sukwan tersebut, lanjut Yayat bisa ikut mendapatkan insentif jika target per triwulan pendapatan retribusi pariwisata bisa mencapai 30 %.

“Seperti triwulan sekarang, karena target tidak tercapai otomatis mereka pun tidak mendapat apa-apa. “jalasnya lagi.

Jika ada selama ini ada kecurigaan kebocoran yang terjadi di setiap tol gate itu ada setoran ke dinas, menurut Yayat, silahkan cek dan buktikan keberan isu itu.

“Saya berani disumpah, tidak satu rupiah pun kalau memang itu ada kebocoran mengalir ke dinas. “tegasnya. (hiek)


Related

Wisata 5289928500091143124

Posting Komentar

emo-but-icon

item