PANGANDARAN MENJADI 3 DARI KABUPATEN/KOTA DI JABAR, PERTEMUAN EDUKASI KOMPREHENSIF HIV/AIDS KELOMPOK USIA 15-24 TAHUN

PANGANDARAN – Wakil Bupati kabupaten Pangandaran, H. Adang Hadari siang tadi (22/12) berkesempatan membukan acara Pertemuan Edukasi Komprehensif  HIV/AIDS Kelompok Usia 15-24 Tahun di gedung Islamic Center Pangandaran.(22/12). Kegiatan yang didominasi pelajar dari tingakat SLTP dan SLTA, juga dihadiri seluruh kepala desa dari 10 kecamatan di Pangandaran.

Dalam sambutannya Adang menyampaikan rasa terimakasih kepada Biro Yansos Setda propinsi Jawa Barat yang sudah menjadikan Kabupaten Pangandaran salah satu dari tiga kabupaten/kota, Cimahi dan Sukabumi sebagai tempat diselenggarkannya Pertemuan Edukasi Komprehensif  HIV/AIDS Kelompok Usia 15-24.

“Memang tidak bisa dipungkiri, semakin lama perkembangan HIV-AIDS semakin menghawatirkan baik dari sisi kuwantatif atau pun kuwalitatif, dan kita sebaiknya wajib untuk mencegah perkembangan penyakit yang bisa merenggut jiwa ini. “Kata Adang.

Menurut data dari The Joint United nation Programe on HIV/AIDS (UNAIDS), lanjut Adang, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini jumlah ODHA mencapai 60 juta jiwa dan 20 juta jiwa diantaranya meninggal, maka tidak mengherankan jika masalah HIV/AIDS telah menjadi epidemic di 190 negara di dunia. Di Indonesia sendiri, pertama kasus  AIDS ditemukan ternyata ada di daerah yang punya unggulan pariwisata..

“ Seperti diketahu, Kabupaten Pangandaran pun menjadi destinasi paforit di Indonesia terutama di jabar, bahkanprogram yang kami canangkan menjadi wisata dunia.”lanjutnya.
 
Ditambahkan Adang, dunia pariwisata selain punya sisi positifnya, meningkat geliat perekonomian masyarakat di sisi lainnya pun ada persoalan yang harus dihadapi. Karena wisatwan yang berkunjung ke Pangandaran tentunya dengan latar sosial budaya yang berbeda yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kehidupan terutama remaja.

“Tentu ini akan menjadi pekerjaaan rumah kami.”

Menurut Adang, Kabupaten Pangandaran sangat serius dalam masalah penanganan HIV/AIDS, Apalagi dengan dibentuknya Komisi Penanggulangan Masalah HIV/AIDS, diharapkan bisa menjadi wadah penanggulangan penyakit yang belum ditemukan obat penawarnya ini.


Menurut salah seorang Kepala Desa, Abdul Rohman, kegiatan ini harus sering dilakukan, mengingat pangandaran merupakan kabupaten yang akan menjadi daerah pariwisata yang mendunia.

“Dikhawatirkan bila kita terlena, ini akan jadi momok yang menakutkan karena penyakit HIV/AIDS sampai saat ini belum ada obatnya", tuturnya.

Sementara dari Biro Yansos Setda Propinsi Jawa Barat, Panca Widi menjelaskan, penularan AIDS saat ini sudah sangat menghawatirkan, terutama di kalangan umur 15 tahun - 24 tahun, hanya dalam pendataannya ini seperti fenomena gunung es. Artinya, dari data yang sudah positif terindikasi HIV/AIDS di suatu daerah pada kenyataan nya lebih banyak  yang masih berkeliaran dan tidak terdeteksi.

“Ini jelas sangat berbahaya", jelasnya.

Lebih jauh Panca mengatakan, saat ini di Pangandaran, seperti data laporan dari salah satu dinas ada sekitar 18 orang yang positif terjangkit HIV/AIDS, dan ini dimungkinkan bisa lebih dari jumlah itu. Makanya semua elemen harus tetap sigap dengan TOP ( Temukan, Obati dan Pertahankan) sebelum penyakit ini meluas di Pangandaran.

“Penyakit ini bisa menular lewat jarum suntik, pembuatan seni tato, Narkoba juga lewat hubungan seks bebas dengan penderita HIV/AIDS. Adapun yang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS antara para penjaja seks bebas, pelanggan sex, homo sex juga para waria", tambahnya.

Jika dilihat dari fisik, penderita HIV/AIDS tidak ada perbedaan dengan yang yang sehat, namun menurut Panca, bila penderita HIV/AIDS terkena penyakit seperti flu atau diare, orang tersebut susah sembuhnya, dikarenakan kekebalan tubuhnya/imun menurun drastis.

"Makanya kami berpesan terutama buat generasi muda penerus bangsa untuk selalu waspada, dalam hal ini, kita harus bisa memilih dalam bergaul atau memilih teman juga kita harus tetap memperkuat iman lewat ajaran agama yang kita anut", pungkasnya.(TONI-ISIS KOSWARA).

Related

berita 5040807388626064797

Posting Komentar

emo-but-icon

item