CIJULANG DAN PARIGI IKUTI LOMBA PASAR RAKYAT TINGKAT PROVINSI

CIJULANG-Pasar Desa Cijulang dan Pasar Parigi Pemda Kabupaten Pangandaran mengikuti lomba Pasar Rakyat Tingkat Provinsi yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, jumat (21/10) mendapat kunjugan tim juri dari provinsi untuk melakukan penilaian langsung pada kedua pasar tersebut.

Salah seorang tim juri provinsi yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Jawa Barat, Nandang, mengatakan, dengan  diadakanya lomba pasar rakyat ini bertujuan untuk memacu pembangunan pasar tradisional secara menyeluruh.

“Pasar tradisional harus bisa bersaing dengan pasar modern yang akhir-akhir ini semakin menjamur,” katanya.( 21/10).

Dikatakan Nandang, pasar tradisional harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi kemajuan jaman sehingga keberadaanya bisa tetap eksis sebagai pusat perekonomian
Peran serta pemerintah daerah, menurut Nandang,  diharapkan lebih maksimal dalam membangun infrastruktur, permodalan dan tata kelola pasar tradisional yang profesional.

“Program ini akan berhasil apabila ada kesinambungan kebijakan antara provinsi dan pemerintah kabupaten,”Jelas Nandang.

Kriteria penilaian tim juri diantaranya mengenai adminsitrasi tanah pasar, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Penataan lokasi pedagang, kebersihan, ketersediaan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) serta penataan lokasi parkir kendaraan.

“Penilaian lebih ditekankan terhadap manajerial pasar dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan pasar tradisional serta infrastruktur pendukung yang tersedia,”imbuh Nandang.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Pangandaran, Asep Dudu Sa’duddin mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan Lomba Pasar Rakyat yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.

“Mudah mudahan melalui kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan potensi pasar rakyat sebagai pusat perekonomian masyarakat,”kata Asep.

Namun Asep merasa prihatin dengan menjamurnya toko modern di Pangandaran yang seolah tak terkendali dan secara tidak langsung menghambat  pengembangan pasar tradisonal.

“Bupati kan sudah mengeluarkan moratorium, ko masih ada saja toko modern yang dibangun,”pungkas Asep. (AGE)











Related

berita 2193261210778490971

Posting Komentar

emo-but-icon

item