BUPATI PANGANDARAN NYATAKAN TANGGAP DARURAT BENCANA

PANGANDARAN-Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran segera menetapkan tanggap darurat bencana menyusul beruntunnya bencana banjir dan longsor di beberapa kecamatan. Dan sejauh ini sudah dua warga dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.

Menurut Bupati Pangandaran H.Jeje Wiradinata, saat ini Pemda Pangandaran sudah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga waktu yang belum ditentukan.

“Ini penting, karena nanti ada penggunaan anggaran yang tak terduga dalam penanggulangannya dan darurat bencana ini akan dicabut hingga kondisinya memang sudah memungkinkan untuk dicabut. “Kata Jeje usai menggelar rapat kordinasi di aula SMAN 1 Pangandaran.(10/10).

Ditambahkan Jeje, ia menghimbau kepada seluruh camat agar tetap waspada selama masa darurat bencana ini, terutama kecamatan yang memang rawan terjadi bencana banjir dan longsor.

“Sekarang hujan masih turun setiap hari, semua camat agar tetap waspada dan aktif memantau ke lapangan, infentarisir sungai yang berpotensi banjir dan tanah rawan longsor serta segera dibuat pos-pos kesehatan  di tiap-tiap kecamatan. “imbuh Jeje.

Selain segera dibangun dapur-dapur umum, bupati pun menginstruksikan agar warga dibantu para relawan memantau lokasi rawan bencana, sehinngga jika terjadi bencana bisa ditangani secepatnya.

Sementara kepala Pelaksana (kalak) BPBD Kabupaten Pangandaran, DR. Drs. H. Nana Ruhena,MM mengatakan, dari data yang diperoleh di lapangan, untuk korban jiwa sudah 2 orang, yakni, Ikbal (7) warga Dusun Ciparakan Desa Ciparakan Kecamatan Kalipucang dan Parjo (53) ) warga Dusun Ciranto Desa Jadimulya Kecamatan Langkaplancar.

“keduanya meninggal disebabkan tertimbun longsor. “Terang Nana.

Akibat longsor dan banjir bandang yang terjadi di 8 kecamatan, menurut Nana, ada 355 jiwa harus dievakuasi ke tempat lebih aman. Sementara banjir terparah jika dihitung banyaknya titik banjir, ada di Kecamatan Pangandaran,

“Termasuk di DesaSukahurio dengan ketinggian air mencapai 2meter. “Terang Nana lagi.

Dikatakan Nana, untuk korban banjir di Kecamatan Pangandaran lokasi evakuasi di Desa Babakan. Sementara di kecamatan lainnya, menueurt Nana, lebih banyak yang mengungsi ke tempat saudaranya.

“Untuk sementara, bantuan untuk korban yang disalurkan BPBD, kami perioritaskan dulu untuk yang ada di tempat pengungsian. “imbuhnya.

Sementara hasil pantauan BPBD di lapangan, air banjir mulai surut meskipun masih ada di sejumlah titik malah terpantau naik. Seperti di Desa mangunjaya dan Sukanegara, ketinggian air mencapai 1 meter. Saat musim hujan ini yang paling dikhawatirkan terjadinya banjir bandang karena kalau banjir luapan sungai, relative bisa diprediksi dari awal.

“Saya himbau agar masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan pada kami jika memang terjadi bencana. “ujarnya.

Salah seorang warga Dusun Cihandiwung, RT 02 RW 03 Desa Sukahurip Kecamatan Pangandaran, Sardot (50) menuturkan, banjir bandang yang terjadi di desanya terpantau  sejak minggu malam, dan akibat banjir bandang tersebut dapur rumah miliknya hanyut terbawa arus sungai di belakang rumahnya.

“Sekitar jam sembilan malam ketinggian air mencapai dua meter, tapi perlahan langsung surut kembali,” ungkapnya. (isis koswara & toni t)

Related

berita 4446473150282161665

Posting Komentar

emo-but-icon

item