BESOK, OBYEK WISATA CITUMANG DITUTUP UNTUK SEMENTARA

PANGANDARAN-Akhirnya Pemerintah Kabupaten Pangandaran menutup kawasan obyek wisata Citumang milik Perum Perhutani di Desa Bojong Kecamatan Parigi, hal tersebut dilakukan karena menurut Pemda Pangandaran pihak Perhutani kurang optimal dalam penataan sistim pengelolaan wisata tersebut. “Penutupan ini untuk sementara dan demi kebaikan kita semua. “Kata Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata.(19/7).

Menurut Jeje, pihaknya merasa kecewaan dengan sistim keselamatan yang diterapkan pihak pengelola (perhutani-red), pasalnya, sejak ia dilantik menjadi Bupati Pangandaran selama 5 bulan, sudah terjadi dua  insiden yang menghilangkan nyawa pengunjung. “Hilangnya nyawa wisatawan itu bukan kejadian biasa tapi kejadian luar biasa, “Tegas Jeje.

Jika kejadian ini terus berulang, menurut Jeje, yang rugi bukan hanya perhutani saja, sebab yang pengunjung  ketahui Citumang itu bagian dari pangandaran, maka dengan sendirinya citra kepariwisataan Kabupaten Pangandaran-lah yang nantinya punya imej kurang baik di dunia pariwisata. “Dan itu sangat bertentangan dengan visi kabupaten pangandaran untuk menjadikan pangandaran sebagai wisata dunia.”Terang Jeje.

Dikatakan Jeje pula, tidak benar kalau Pemkab Pangandaran akan mengambil alih kawasan Citumang, karena penutupan yang dilakukan oleh pemda pun bersipat sementara hingga evaluasi oleh perhutani dan stakeholder yang terlibat langsung di obyek wisata citumang sudah menemukan titik temu solusi permasalahan. “Mulai hari besok (rabu, 18/7-rd) citumang akan dipasang police line. “Kata Jeje.

Lebih jauh Jeje mengatakan, pemda mempersilahkan perhutani, Pemerintahan Desa Bojong, Pemandu, karangtaruna, perwakilan pedagang atau siapa pun yang berkepentingan di obyek wisata citumang untuk  mencari formulasi serta SOP system keamanan wisata. “Jika 2-3 hari atau 1-2 minggu sudah ada solusi, maka citumang pun sudah bisa dibuka kembali, dan ini bisa menjadi promosi di media karena nanti akan saya katakan bahwa citumang sudah aman untuk dikunjungi kembali.”Terang Jeje lagi.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Iwan M Ridwan, S.,Pd M.Pd mengatakan, pemda dan DPRD tidak bermaksud mematikan usaha yang selama ini dilakukan oleh warga Desa Bojong dan sekitarnya, tapi sebaliknya pemerintah dan DPRD ingin membuat masarakat lebih bisa merasakan dampak positif dari dunia pariwisata. “Kita benahi SOPnya, kita tingkatkan profesionalisme pemandunya dan seterusnya. “ Kata Iwan.
 
Menurut Iwan, anugerah Tuhan dengan menciptakan alam indah citumang agar bisa juga secara ekonomis dirasakan manfaatnya oleh masarakat. “Saya tidak ingin masarakat seperti tikus mati di lumbung padi. “Kata Iwan lagi.

Sementara tokoh Karangtaruna Desa Bojong, Sumadi menuturkan saat awal dibukanya obyek wisata Citumang hingga sekarang denga proses yang sangat berliku. “Dimulai hanya dengan keinginan saja, hingga sekarang karangtaruna sudah mempunyai kas Rp.100 juta lebih. “Ungkap Sumadi.

Sumadi pun menuturkan tentang kontribusi karangtaruna pada pembangunan infrastruktur menuju citumang. Dengan membuat jembatan, perbaikan jalan hingga menyantuni jompo dari hasil iuran para pemandu yang tergabung di Karangtaruna Desa Bojong.

“Malah saya belum melihat usaha perbaikan jalan menuju kesini dilakukan oleh perhutani. ”Kata Sumadi.

Ditemui saat menyusuri area wisata Citumang, Administatur Perhutani Ciamis, Ir. Bambang Juriyanto, MM, kepada PNews  mengatakan, dengan penutupan ini diharapakan bisa  untuk evaluasi agar citumang menjadi lebih baik, karena penutupan ini sipatnya sementara. “Dan kita pun akan kejar tayang buntuk membuat formasi yang bagus untuk pengelolaan citumang ke depan. “Ungkapnya.

Menurut Bambang, pihaknya juga akan bersinergi dengan sekitar 200 pemandu yang ada di Citumang bagaimana membuat SOP dan mekanisme di lapangan untuk keselamatan pengunjung. “Karena pemandu merupakan bagian dari pariwisata citumang, maka keterlibatannya sangat dibutuhkan. “Ungkap Bambang lagi.

Untuk zero accident, menurut Bambang, perhutani akan mengoptimalkan tempat-tempat yang dianggap berbahaya dengan memasang papan peringatan serta menempatkan petugas di tempat tersebut sehingga bisa meminimalkan orang kesana tanpa didampinmgi oleh pemandu yang professional. “Kami juga akan memasang rambu-rambu tanda bahaya di tempat yang memang berbahaya bagi wisatawan. “Terang Bambang.

Disoal sharing pendapatan dengan Pemkab pangandaran, Bambang menjelaskan, perlu dibicarakan dengan atasnnya serta membawanya ke forum, karena selama ini belum ada Undang-undang yang mengatur hal tersebut. “Nanti kita akan diformulasikan seperti apa yang bisa mengatur itu, dan kita cari undang-undang yang bisa merealisasikan sharing tersebut. “Imbuh Bambang.

Saat ditanya, selama ini Perhutani pun belum melakukan perbaikan infrastruktur jalan menuju citumang, Bambang hanya mengatakan, terimakasih kepada masarakat yang sudah bisa membantu mengemnbangkan wisata citumang karena masarakat bisa hidup disana, “Sementara dari perhutani sudah ada di dalamnya, dari investasi seperti menara pengawas, saung, mushala dan kamar kecil itu semua untuk kenyamanan pengunjung. “Pungkas Bambang. (hiek)

Related

Wisata 7577583432727739591

Posting Komentar

emo-but-icon

item