DIHARAPKAN MAMPU MENSTABILKAN HARGA SEMBAKO, DISPERINDAG JABAR GELAR PASAR MURAH DI PANGANDARAN

PANGANDARAN-Guna menekan dan mencegah kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok jelang Hari Raya idul Fitri di Kabupaten Pangandaran, Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) dengan target sebanyak 10.000 kepala keluarga kurang mampu. Walau OPM tersebut belkum signifikan menekan kenaikan harga kebutuhan pokok, diharapkan sebagian masyarakat terbantu dengan adanya pasar murah tersebut.

Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang Hadari mengakui, operasi pasar murah yang dilakukan hanya sesekali, jelas tidak akan mampu untuk menekan angka inflasi pada bulan Ramadan dan menjelang lebaran, karena jika ingin menekan inflasi, tentunya tentunya kegiatan serupa harus digelar secara terus menerus. ““Karena laju inflasi hanya bisa ditekan jika opersai pasar  dilakukan berkelanjutan, sepuluh hari, dua minggu atau lebih  mungkin bisa menekan,” Kata Adang saat membuka OOPM di kecamatan Cimerak.(15/6) .

Adang berharap, operasi serupa bisa digelar tidak hanya pada bulan ramadhan dan menjelang lebaran saja, tapi pada waktu-waktu lainnya agar harga di pasar bisa tetap stabil dan terkendali. “Dan tentunya inflasi pun bisa ditekan. “Terang Adang.

Tapi walau demikian, menurut Adang, dengan adanya pasar murah tersebut minimal untuk saat-saat tertentu, seperti  bulan ramadhan dan lebaran harga kebutuhan pokok masarakat  di pasaran akan terus terkontrol karena pada momen itu biasanya kebutuhan masarakat pada sembako akan meningkat. “Tingginya permintaan barang tak jarang pula diikuti turunnya pasokan barang yang menyebabkan harga pangan di pasaran akan naik. “ Imbuh Adang.

 Adang juga mengatakan,  berdasarkan laporan dari bidang perdagangan, sejauh ini harga pangan seperti daging sapi masih terpantau stabil itu dikarenakan masarakat pangandaran masih banyak yang mejadi pemasok daging sapi dari para peternak lokal.

Masih di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Ijah Hartini mengungkapkan, pihaknya akan mengupayakan  agar kegiatan OPM tidak hanya dilakukan sekali namun secara berkala.

Kendala yang saat ini kerap dihadapi pemerintah yakni keakuratan data penerima,  dan tak jarang hal tersebut dikeluhkan oleh dinas terkait. “Yang paling dikhawatirkan, kegiatan pasar murah ini tidak tepat sasaran. “Ungkap Ijah.

Oleh sebab itu, menurut Ijah, ia meminta peran serta pemerintah daerah untuk menyediakan data terbaru terkait calon penerima OPM dan  dengan begitu tentunya operasi pasar murah akan tepat sasaran. “Dan nantinya setiap kepala keluarga penerima akan mendapatkan subsidi dalam membeli sembako seperti minyak goreng, beras, dan gula putih. “Pungkas Ijah. (hiek)

Posting Komentar

emo-but-icon

item