PENYULUH KB PRIANGAN TIMUR IKUTI DIKLAT PLKB DI PANGANDARAN

PANGANDARAN-Untuk lebih mengoptimalkan kinerja para petugas KB terutama yang ada di lapangan, baru-baru ini digelar Diklat PLKB bertempat di aula Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih selama lima hari, (22/5-27/5) yang diikuti 3 kabupaten/kota di wilayah priangan timur. Diantaranya Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Tasikmalaya dengan instruktur pelatihan dari balai diklat KB Garut. “Diklat ini dinilai positif untuk membangkitkan kembali para kader KB dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya program KB demi mewujudkan cita-cita dalam menekan populasi penduduk sesuai dengan program pemerintah yang sedang digalakan saat ini. “Ungkap Kabid Analisa dan Pengembangan Data Program (APDP) BP3APK2BPMPD Kabupaten Pangandaran, Dede Ruswandy, SH(27/5).

Dede yang ditemui ditengah-tengah kegiatan diklat menambahkan, diklat ini sengaja diadakan untuk menggiatkan kembali para petugas penyuluh KB di setiap kecamatan, karena dengan diklat seperti ini diharapkan para penyuluh KB yang ada di tiap-tiap desa dan kecamatan bisa lebih bergairah lagi saat bertugas. “Dengan diklat ini diharapkan para kader dan petugas di lapangan bisa lebih bersemangat dan bergairah lagi. “Imbuh Dede.

Ditambahkan Dede, acara diklat ini awalnya akan diselenggarakan di Desa Babakan Pangandaran sekaligus memberikan gelar "kampung KB", tapi karena sesuatu hal, maka urung dilaksanakan di sana. “Dengan persiapan yang mepet, akhirnya kami memutuskan pelaksaan diklat ini di Desa Sukaresik. “Terangnya.

Disoal materi kegiatan diklat, Dede menjelaskan, dalam diklat ini dibahas mengenai beberapa alat kontrasepsi yang bisa dipakai dengan aman tanpa berefek pada kesehatan si pemakai. Seperti dicontohkan pemakaian KB suntik dan obat selama ini banyak dikeluhkan para akseptor karena efeknya yang kurang baik. “Jadi diharapkan setelah akseptor menggunakan  implan atau IUD akan lebih aman tanpa efek pada si pemakai. “Jelas Dede.

Dalam acara diklat tersebut tidak hanya di dalam ruangan saja, tapi dilakukan juga secara langsung kunjungan ke lapangan, seperti ke Desa Wonoharjo dan Pajaten. Dalam sosialisasi ke desa-desa, penyuluh menerangkan tentang manfaat pemakaian alat kontrasepsi bagi para ibu. Dan untuk lebih mengoptimalkan lagi, sekitar 50 akseptor diajak berkunjung untuk studi banding ke “kampung KB” di wilayah Cibeureum Kota Banjar. “Kami berharap, masarkat bisa ikut mensukseskan program KB ini demi tercapainya tujuan permerintah pada bidang pengendalian angka kelahiran. “Imbuh Dede. (AGE).

Related

berita 5907699434018032584

Posting Komentar

emo-but-icon

item