KETIMBANG NGEMIS, AZIS JALANI HARI TUANYA JADI PEMULUNG

PANGANDARAN. Siapa yang ingin hidup miskin ? Dalam meniti alur kehidupan ini terkadang godaan selalu muncul untuk melakukan yang dilarang oleh agama seperti mencuri atau menjual barang haram lainnya demi untuk menghidupi keluarga. Tapi tidak demikianu dengan Abdul azis (68) salah seorang pemulung asal Desa Cigugur ini, dia tetap ingin mencari rejeki lewat jalan yang halal walaupun pekerjaan yang dia jalani tergolong hina.

Abdul Azis tidak harus menunggu belas kasihan orang sekitarnya atau menjadi pengemis untuk meminta-minta dalam menyambung kehidupan hari-harinya. Ia bahkan bangga di usianya yang telah renta masih bisa berusaha, paling tidak untuk keluarganya.

“Kemiskinan bukalah aib. “ Ucapnya tegar.(28/3).

Penghasilannya dari hasil memulung sekitar Rp 150 ribu yang dihasilkan dalam setiap minggunya membuktikan, usia tua dan renta bykan alas an baguinya untuk jadi modal minta dikasihini.

“ Saya bersyukur dengan hasil  sebesar itu daripada saya harus mengemis, walau kecil hanya cukup untuk beli beras tapi itu halal dan Insaalloh barokah. “Kata Azis.

Hasil cucuran keringatnya bisa dinikmati oleh isteri dan anak bungsunya yang kini masih sekolah di pesantren , di Kecamatan Parigi.

" Saya dibantu isteri jualan di rumah. “Terang Azis.

Walau hanya warung kecil-kecilan, isterinya pun bangga biusa sedikit membantu kebutuhan sehari-hari.

“Walau tidak jarang warung sepi, tapi inilah yang bisa saya kerjakan untuk menyambung hidup. ”Ungkap isterinya.

Di usianya sekarang, mungkin seharusnya Azis sudah tinggal istirahat menikmati hari tuanya, bercengkrama dengan cucu-cucunya atau lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

“Apa pun yang saya lakukan untuk hidup ini harus saya syukuri. “Ujarnya. (AGE)

Related

berita 8567589008291565632

Posting Komentar

emo-but-icon

item