BLUSUKAN ALA JIHAD, UNTUK MENDENGAR LANGSUNG SUARA MASARAKAT

   

PANGANDARAN. Enaknya punya Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran “urang lembur”, bisa paham betul setiap jengkal daerahnya, sekecil apa pun suara yang ada di masarakat pasti sampai ke telinganya. Mana daerah yang belum terjamah pembangunan infrastruktur, bupati dan wakil bupati pasti tau, sebab mereka lahir dan dibesarkan di pangandaran.
    Demikian dikatakan Enday dan istrinya (53) warga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran saat melihat bupati-wakil bupati dan jajaran pemerintahan blusukan melihat muara sungai cikidang. “Menyapa setiap warga yang dilaluinya dan bertanya apa yang dibutuhkan masarakat pinggiran, sungguh merupakan pemandangan sejuk untuk kami. “Ungkap Enday.(1/3).
    Jeje seorang anak nelayan, Adang lahir dari keluarga yang sederhana membuat mereka paham  dan buisa merasakan kebutuhan masarakatnya. “Meningkatkan daya beli masarakat, memberikan pendidikan gratis, pelayanan kesehatan gratis, menyediakan raskin serta membangun infrastruktur yang menghubungkan jalan  desa ke kecamatan adalah kebutuhan pokok yang langsung bisa dinikmati warga. “Kata Jeje di temui di muara sungai cikidang.
    Jeje sering mengatakan “uang kita banyak”, oleh karena itu menurut Jeje, tujuan  menejahterakan masarakat harus menjadi perioritas utama pemerintah. Potensi alam baik di laut atau di darat sejatinya merupakan hajat hidup masarakat, dan pemerintah harus hadir sebagai pengelola dengan segala kebijakan yang pro rakyat. “saya dan pa wabup dengan diubantu jajaran pemerintah pangandaran harus bisa mewujudkan itu. “tegas Jeje.
    Disoal gaya blusukan yang dilakukannya, Jeje berkomentar, kedekatan dengan warga sudah jauh dilakukan sebelum menjadi bupati. Dengan melihat langsung kehidupan para nelayan di pesisir pantai, melihat kucuran keringat petani di ladang semuanya menjadi inspirasi dalam kepemimpinannya. “Anda tahu, pa wabup itu dulunya mantan PNS kesehatan rendahan tapi pengabdian untuk rakyat sudah beliau lakukan waktu itu.”Terang Jeje.
    Jadi, menurut Jeje, sekarang saatnya seluruh elemen baik masarakat atau aparat bersatu untuk membangun pangandaran. Baik dari sektor pariwisata, perikanan, pertanian, usaha kecil serta sektor lainya yang seluruhnya mengkerucut dalam satu kepentingan, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Dan sekali lagi, pemerintah harus hadir disana. “Tegas Jeje lagi.
    Jalan merupakan salah satu infrstruktur vital yang bisa langsung dinikmati masarakat, karena menurut Jeje, jika infrastruktur jalan sudah bagus, maka jalur ekonomi, sosial dan budaya dari desa ke kota dan sebaliknya bisa terakses lancar, nanti semuanya akan terasa perubahannya saat jalan-jalan yang ada di desa sudah semuanya bagus. “Pelayanan pemerintah untuk publik, pendistribusian hasil panen petani dan ikan tangkapan nelayan semuanya akan lancar. “Imbuh Jeje.
    Jadi, jika sekarang blusukan, menurut Jeje, karena dengan blusukanlah pemerintah akan tahu apa yang diinginkan rakyatnya, jadi sebenarnya blusukan itu bukan hal baru. “Cuma mungkin kata-kata blusukan sekarang sedang tren setelah media memakai kata tersebut pada pejabat yang melakukan kunjungan ke masarakat. “Jelas Jeje. (hiek-Pnews).




Related

berita 4066851732098466232

Posting Komentar

emo-but-icon

item